[caption id="attachment_301669" align="alignnone" width="441" caption="Ritual Seppuku (Sumber ilustrasi: http://xiongdudu.com)"][/caption]
Kastil Awan, hari Ke-15 Musim Gugur, 1860
Ruangan ini menjadi saksi bagi akhir perjalananku, seorang Samurai yang gagal membela kehormatan dan kemuliaan junjungannya,
“Maafkan hamba, Tuanku”
“Maafkan aku, Ayah”
“Maafkan aku, Heiko”
Dengan sebilah tanto ini kutorehkan puisi indah terakhirku…
Dalam nyanyian indah Seppuku [17]…
****
Apalah arti sebilah Katana tanpa kehormatan Samurai yang menghunusnya
Apalah arti sebilah Katana tanpa kesetiaan Samurai yang menghunusnya