Lihat ke Halaman Asli

Kematian Seorang Geisha (Antara Cinta, Kehormatan dan Kesetiaan Seorang Samurai) - Bag. 4

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_301669" align="alignnone" width="441" caption="Ritual Seppuku (Sumber ilustrasi: http://xiongdudu.com)"][/caption]

Kastil Awan, hari Ke-15 Musim Gugur, 1860

Ruangan ini menjadi saksi bagi akhir perjalananku, seorang Samurai yang gagal membela kehormatan dan kemuliaan junjungannya,

“Maafkan hamba, Tuanku”

“Maafkan aku, Ayah”

“Maafkan aku, Heiko”

Dengan sebilah tanto ini kutorehkan puisi indah terakhirku…

Dalam nyanyian indah Seppuku [17]

****

Apalah arti sebilah Katana tanpa kehormatan Samurai yang menghunusnya

Apalah arti sebilah Katana tanpa kesetiaan Samurai yang menghunusnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline