[caption id="attachment_291492" align="alignnone" width="300" caption="sumber ilustrasi : http://penyairindo.blogspot.com"][/caption] Aku pyuna pnea brau, kwaan! Pnea ini brau kudpaatkan tgia pruanma ynag lalu Pdaa saat gpaura twaa, sdieh dan hrau kumsauki Thaukah hai kwaan! Bnayak seakli pjunagga-pjunagga augng dan ribaun sabda mrekea ynag megnhaisi anetro penodpo Ptautlah kiarnya aku menghmbaakan drii *** lahitlah, kwaan! akpuun mluai mneulis spertei mrekea msekpiun akasakru tkalah sebremkananya aksraa mrekea tpai aku mneulis! ya.. akasakru sneidri! hahaha! ************
Hai bodoh!
ya, kau yang meloncat loncat dan tertawa bodoh!
ya.. kau!
Bukan begitu cara memegang pena
Hai bodoh!
Perhatikan posisi tanganmu saat kau goreskan pena itu!
Lihatlah kebodohanmu, lembaran kertas yang amat sakral itu ternoda oleh keringatmu!
belum lagi tinta yang kau gunakan
tak pantas kau carikkan ke dalam kertas nan sakral itu!
mana tinta emasmu?