Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Diet Seimbang Dalam Menangani Hipertensi Pada Lansia

Diperbarui: 15 Juli 2024   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

penerapan diet seimbang dalam menangani hipertensi pada lansia di kelurahan kramas: studi kasus pdaa keluarga lansia penderita hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan dimana darah sistolik hingga 140 mmhg dan diastolik 90 mmhg melampaui batas normal yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung, pembuluh darah, dan ginjal, pada data global menunjukan adanya peningkatan kasus pada penyakit hipertensi dengan perkiraan 1,5 miliar pada tahun 2020 dan 9,4 juta kematian pada setiap tahunya. Menururt riskesdas indonesia sendiri tingkat hipertensi mencapai 34,1% kini prevalensi mencapai 30,8% pada 2023. Lansia menjadi memiliki prvalensi tinggi terutama di atas 65 tahun mencapai 60-80%. Faktor penyebab hipertensi pada lansia melibatkan usia, jenis kelamin, genetik, nutrisi, obesitas, kurang olahraga, stress, merokok dan pola makan tidak sehat, melihat fenomena ini menjadi sorotan untuk masyarakat untuk menurunkan angka kejadian hipertensi, peneliti mencoba untuk mencari potensi diet hipertensi dalam menurunkan tekanan darah pada lansia

Penyebab hipertensi terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder, hipertensi primer disebut sebagai hipertensi essensisal yaitu hipertensi yang tidak ditemukan penyebab nya dari peningkatan tekanan darah hipertensi disebabkan karena asupan garam yang berlebih di dalam makanan., penelitian yang telah dilakukan oleh adrogue dan Madia (2007) menyatakan sebanyak 95% kasus hipertensi primer, hipertensi sekunder adalah hipertensi yang di ketahui penyebab nya kejadian sekitar 10% dari penderita hipertensi.sekitar 50%  pada hipertensi sekunder disebabkan karena kelainan ginjal,salah satu penyebabnya adalah kelainan jaringan sek juksta glomerulus yang mengalami hiperfungsi.

Hipertensi atau sering disebut “killer silent” umunya tidak memiliki tanda dan gejala dapat diketahu ketiak setelah menimbulkan komplikasi pada organ lain seperti, mata, ginjal, otak, jantung, dll. Faktor resiko terdapat dua modifikasi dan dapat dimodifikasi, faktor yang dapat dimodifikasi seprti diet, obesitas, kurangnya aktifitas fisik, merokok dan mengkonsumsi alkohol, stress. Yang tidak dapat di modifikasi seperti, riwayat keluarga memiliki hipertensi, jenis kelami, dan umur.

 

Pada pegambilan pengkajian data salah satu pasien mengatakan suudah 10 tahun mengalami hipertensi yang berulang dan kambuh sehingga pasien tersebut sempat mengalami serangan stroke saat pengkajian didapatkan hasil sering meraskan nyeri pda kepala,pusing,dan teras berat dan saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah 140/85 mmHg, pasien dan keluarga masih suka mengkonsumsi makanan yang mengandung garam,bersantan,dan gorengan jarang mengkonsumsi buah dan sayuran, pasien mengkonsusmi obat saat ini pasien tidak meminum obat nya lagi,ini sejalan dengan penelitian Price & Wilson( 2008) dalam mengotrol tekanan darah sangat diperlukanya kepatuhan daalm mengkonsumsi obat antihipertensi  setiap hari. Sejalan dengan penelitian sebelumnya penerapan dengan diet seimbang berpengaruh untuk penanganan hipertensi perlu menjalan diet secara konsisten setiap hari. diagnosa yang diambil oleh peneliti pada pengkajian tersebut adalah: manajemen kesehatan keluarga tida efektif (D.0115) ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah keluarga dengan hipertensi, peneliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117) b.d ketidakmampuan, mengatasi masalah (individu atau keluarga).

Intervensi yang dilakukan pada penelitian berdasarakan segala tindakan yang dilakukan sesusai dengan pengetahuan dan penilaian klinis dengan tujuan kriteria hasil adalah dengan dilakukan perilaku dan aktivitas khusus dengan meliputi intervensi observasi,terapi,edukasi dan kolaborasi (PPNI,2018), intervensi yang dilakukan pda peneliti adalah melibatkan pasien untuk mengatasi hipertensi dengan diet seimbang dengan mencakup kesiapan dan kemampuan pasen dan menerima informasi,peneliti juga menambahkan intervensi dengan edukasi tentang proses penyakit, identifikasi kesiapan dan menerima informasi, penyedia materi dan media pendidikan kesehatan, penjadwalan sesuai kesepakatan, mej

Pada pegambilan pengkajian data salah satu pasien mengatakan sudah 10 tahun mengalami hipertensi yang berulang dan kambuh sehingga pasien tersebut sempat mengalami serangan stroke saat pengkajian didapatkan hasil sering meraskan nyeri pda kepala,pusing,dan teras berat dan saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah 140/85 mmHg, pasien dan keluarga masih suka mengkonsumsi makanan yang mengandung garam,bersantan,dan gorengan jarang mengkonsumsi buah dan sayuran, pasien mengkonsusmi obat saat ini pasien tidak meminum obat nya lagi,ini sejalan dengan penelitian Price & Wilson( 2008) dalam mengotrol tekanan darah sangat diperlukanya kepatuhan daalm mengkonsumsi obat antihipertensi  setiap hari. Sejalan dengan penelitian sebelumnya penerapan dengan diet seimbang berpengaruh untuk penanganan hipertensi perlu menjalan diet secara konsisten setiap hari. 

Referensi: https://jurnalistiqomah.org/index.php/jkmi/article/view/808  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline