Lihat ke Halaman Asli

Ingatan Kala Hujan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan hari ini..
Seakan nelangsa tentang kejadian kemarin..
Seakan menangisi hadirnya esok yang telah terbayang..
Hujan hari ini kawan..
Seolah pukulan berat tanpa perlawanan..
PLAAK,, telak menghantam..
Hujan hari ini kawan..
Sedang aku terpojok pada ruang yang temaram..
Mengingatkan kembali sejuta kenangan..
Membangkitkan kembali sejuta harapan..
Hujan hari ini kawan, seperti sengaja turun menyirami benih impian..
yang sempat layu oleh kemarau panjang..
hujan hari ini kawan..
mengingatkan ku pada 15 tahun lalu…
ya.. 15 tahun lalu ketika aku berumur 8 tahun..
masa itu adalah masa dimana aku punya percaya diri dan selalu berani berkompetisi..
masa dimana aku punya sejuta cita-cita..
aku ingin jadi dokter, presiden, jenderal, arsitek atau apapun yang menurut imajinasiku itu adalah hal luar biasa..
yaa,, dunia anak-anak adalah dunia imajinasi..
aku akan menyebutnya satu persatu dengan lantang ketika orang tua, guru atau kerabatku bertanya, dengan pertanyaan  “Ade,, nanti kamu mau jadi apa?”
hari ini kenapa pertanyaan seperti itu membuat aku takut..?
terima kasih untuk hadirnya hujan hari ini yang mengingatkanku..
terima kasih untuk hujan hari ini yang hadir menyirami benih impian itu..
tapi entahlah kawan.. barangkali..
karena ini hanya sekedar hujan..
bahkan badaipun pernah datang mengingatkan..
tapi aku, masih tetap aku yang kehilangan kepercayaan diri itu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline