Lihat ke Halaman Asli

Kristenisasi, Islamisasi atau Sifat Manusia?

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap orang adalah manusia juga. Manusia tentu memakai cara-cara manusia untuk “membuat Aturan” untuk “menafsirkan aturan”, dan Agama itu diciptakan memang untuk manusia. Agama jelas-jelas mengatakan akan membawamu ke surga, ke nirwana, tetapi yang paling penting adalah, agaman itu ingin membantu kita untuak menjalani hidup yang lebaih baik di duni ini. Agama bisa mengubah manusia, tetapi tidak bisa mengubah sifat manusia. Peperangan sifat “egois” manusia dengan sifat “cinta kasih” ajaran agama, kadang  menang, kadang kalah. Agama memang bisa dijadikan sarana untuk memahami manusia, seperti yang disebut dalam buku laris CERDIK BERBICARA CERDAS MENGUASAI SUASANA :(Gramedia Pustaka Utama, 2009) "orang yang paling cerdas berbicara adalah orang yang memahami sifat manusia dan bisa berempati. Dan agama adalah salah satu cara untuk memahami sifat manusia." Perang demi agama atau egois manusia? Perang “demi” agama, sudah sering. Damai karena agama juga tak kalah seringnya. Mati dengan alasan agama malah kerap terjadi. Pertanyaannya seberapa banyak agama yang dikenal manusia? Dan manakah yang terbaik? Semua baik? Atau hanya ada satu yang terbaik? Lebih lanjut, siapa yang menciptakan agama? Tuhan atau Manusia? Jika Tuhan, tentu agama adalah produk maha sempurna; mencakup semua, lintas zaman; lintas generasi; baca, langsung paham atawa tak ada makna tersurat dan tersirat, maka penafsiran tentang berapa kali boleh seorang boleh nikah, apa syaratnya, bagaimana kedudukan laki-laki dan perempuan…dsb, jelas dan lugas. Jika manusia, yang jauh dari sempurna, mutu produk agama akan sebaliknya dari mutu agama ciptaan Tuhan sebagaimana yang digambarkan di atas. Dengan menimbang kejadian yang menerpa sepanjang sejarah manusia, Anda tentu punya jawaban apakah agama ciptaan manusia itu sendiri atau ciptaan Tuhan. Bacalah buku Sejarah Tuhan dari Karen Armstrong, Anda akan meraba jawabannya. Di samping itu, dua judul buku juga diperkenalkan untuk Anda: 1. CERDIK BERBICARA (Gramedia, 2009. Contoh cover ada di akhir artikel) 2. CERDAS BERBICARA (Gramedia, 2010. Contoh cover ada di akhir artikel) Salam, Jusra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline