Lihat ke Halaman Asli

Memanipulasi Keperawanan

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda seorang laki-laki, apakah Anda menganggp keperawanan adalah sesuatu yang maha penting? JIka Adna seorang perempuan cantik, apakah Anda juga berpendapat keperawanan adalah segala-galanya? Memanipulasi Keperawanan Lola (bukan nama sebenarnya) seorang wanita cantik, diawal merintis karier, termakan bujuk rayu atasannya yang ternyata seorang "om senang". Demi menapak karier tinggi, dia rela melakukan apa saja termasuk menjadi kekasih gelap si atasan. Lola setia menemani si atasan ke mana saja, rapat; berunding bisnis; bank, sampai ke ranjang. Waktu berlalu, karier Lola semakin baik, sammpai ia memiliki bisnis sendiri. Jadi bos. Atasasn lama juga sudah lama ia tinggalkan. Dari dunia bisnis jua, Lola menemukan seorang pria santun dan bertekad menjadikannya teman hidup. Namun, kadang kala Lola bimbang. Hatinya risau, bagaimana mau mempertanggung jawabkan keperawanannya pada malam pertama dengan sang pacar? Akhirnya Lola menemukan trik untuk mengelabui sang pacar. Lola tidak pergi "operasi". Malam itu, Lolas mengajak sang pacar minim-minum di kafe suatu hotel. Ketika sang pacar mulai mabuk. Lola mengajaknya ke kamar, mencumbui dan bercinta dengannya. "Maaf! Maaf!" Ketika sang pacar sadar dan mendapati di sprei ada bercak darah. Selanjutnya sang pacar memeluk Lola dengan erat dan berkata, "Saya sangat mencintaimu! Saya akan bertanggung jawab. Kita cari hari, kita menikah. Lola menelungkupkan badan, memeluk bantal pura-pura menahan isak. Namun, di hati terdalam, Lola justru diam-diam merasa senang, sang pacar tidak menyadari bercak darah tadi adalah sisa darah pada hari terakhiar dia haid. Apa pendapat Anda? Apakah Anda mau bilang si Lola terlalu licik? Atau ingin mengatakan pacar Lola adalah laki-laki bodoh? Menarik, kalau kita simak kata bijak Konfusius yang terekam dalam buku laris CERDAS BERBICARA (Gramedia Pustaka Utama-2010) : "Kemarin sudah berlalu, esok masih misteri, hari ini adalah berkah. Orang yang dewasa tidak mempersoalkan masa lalu, orang yang bijak tidak mengkhawatirkan hari esok". Nah, pembaca yang budiman, sekarang apa pendapat Anda? Sudahkah Anda baca buku fenomenal CERDAS BERBICARA? (cover buku ada di atas dan di bawah tulisan). Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline