Lihat ke Halaman Asli

Jusmail

Pemerhati Sosial Budaya Masyarakat dan Mengabdi untuk Agama Nusa dan Bangsa Tercinta

Simbur Naik Berduka

Diperbarui: 16 November 2017   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Kampung yang begitu damai bagi kami segenap pemuda pemudi simbur naik, suara anak-anak yang bermain ketika sore hari membuat begitu indah kampung kami, hampir setiap waktu shalat setiap masjid mengumandangkan tartil qur'an menjelang azan tiba.Kekeluargaan yang begitu kental dalam keseharian kami, hubungan kekeluargaan dan asseddi seddingeng sangat terjalin baik antar warga, tentu ini semua bukan sesuatu hal yang instan, jauh sebelumnya ketika kami masih anak-anak atau bahkan mungkin kami belum menghirup udara segar kampung kami,orang tua kami sudah menanamkan budaya asseddi-seddingeng lo ri adecengeng'e terbukti simbur naik selalu menjadi desa idola di Kabupaten Tanjung jabung Timur.

Masjid Raya Al-ittihad menjadi bukti real assedi seddingeng warga simbur naik lo riadecengeng'e, masjid yang menjadi ikon di desa yang mayoritas orang bugis ini, banyak yang bilang masjid kuba emas karena memang kuba masjid yang berwarna kuning emas, masjid yang dibangun dengan swadaya masyarakat simbur naik ini menjadi pemersatu Simbur Naik.

Dalam aspek Sosial, desa yang berada di daerah pasang surut ini, ada suatu kebiasaan masyarakat ketika satu keluarga mengadakan kegiatan pernikahan, aqiqah ataupun kegiatan lainnya, masyarkat lain berdoyong-doyong untuk membantu sohibul hajat dalam mempersiapkan segala macam kebutuhan hajatan. ini kalau mau dilihat mungkin karena ini budaya dari tanah ogi (sulawesi selatan) yang mampu bersinergi dengan budaya melayu jambi.

Beberapa hari yang lalu tepatnya rabu dini hari 15/11/2017, kampung yang damai ini diberikan cobaan oleh Allah Swt, dengan musibah kebakaran yang menimpah lebih kurang 75 Unit Bangunan Rumah rata dengan tanah. malam yang mencekam si jago merah itu mengamuk seperti singa yang memangsa mangsanya, sehingga hanya dalam waktu sekejap saja 75 rumah ini ludes dibakar api.

dokumentasi pribadi

Ya Allah Sungguh segala yang ada pada diri kami semuanya Milik-Mu, dan tentu pasti akan kembali kepada-Mu. tidak ada kehendak di atas kehendak-Mu. musibah ini kami yakin pasti kehendakmu ya rob , Kami hanya makhluk tak berdaya ketika Engkau timpakan musibah ini Ya Rabb,

Ya Allah Engkau yang mengenggam nyawa kami, Engkau yang menitipkan harta benda kepada kami, dan sekejap Engkau mengambilnya kembali apa yang menjadi Milikmu.

Maafkan kami ya Allah, yang tidak pandai mensyukuri nikmatmu selama Engkau titipkan harta benda ditangan kami, enggan menggunakannya untuk jalan kebaikan, Padahal Engkau berikan semuanya kepada kami, agar semakin banyak kebaikan yang bertebaran di bumi simbur naik khususnya.

Semoga musibah yang menimpah keluarga besar kami di Simbur Naik ini menjadi bahan muhasabah bagi kami semua dan berikan selalu ketabahan dan kekuatan menghadapi segala bentuk musibah yang engkau turunkan di muka bumi ini ya Allah.

Kami yaqin ya Allah, "La yukallifullah illa Wus'aha"setiap Musibah yang engkau berikan kepada hambamu merupakan ujian untuk menaiki maqom mahmuda atau sebaliknya menjadi hina sehinanya. Bimbinglah kami selalu dijalanmu ya Allah untuk menggapai ridho dan berkahanmu serta baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline