Lihat ke Halaman Asli

Kutemukan Hidayah dalam Sebuah Asrama yang Terlihat Biasa (Catatan Seorang Ikhwan Gedung B)

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama saya Juslianto.Saya adalah seorang mahasiswa perantau asal Pulau Belitung ( Negeri Laskar Pelangi ) yang dapat kuliah di Politeknik Negeri Bandung ( POLBAN ) karena menjadi salah satu penerima beasiswa Bidikmisi ( beasiswa prestasi bagi kalangan tidak mampu secara ekonomi namun memiliki potensi dalam bidang akademik ).Salah satu keistimewaan dari POLBAN adalah Politeknik ini menyediakan 3 gedung asrama yang diperuntukan bagi mahasiswa penerima beasiswa, yakni gedung A ( diperuntukan bagi akhwat ( perempuan ) penerima beasiswa bidikmisi ), gedung B ( diperuntukan bagi ikhwan ( laki-laki ) penerima beasiswa bidikmisi ), dan gedung C ( asrama campuran ( laki-laki dan perempuan ) yang diperuntukan bagi penerima beasiswa kerjasama antara pemerintah daerah, perusahaan dan Politeknik Negeri Bandung ).Dan karena saya adalah seorang ikhwan, maka saya ditempatkan di gedung B.

Gedung B sendirimemiliki 3 lantai dengan 8 kamar tiap lantainya.Tiap kamar berukuran kurang lebih 5x7 m2, dengan fasilitas 4 meja belajar yang dilengkapi dengan laci, 4 tempat tidur, dan 2 buah lemari dengan dua pintu per kamar.Tiap kamarnya dihuni oleh 3-4 orang.Awal saya menjadi salah satu ikhwan dormitory (ikhwan adalah sapaan untuk penghuni asrama gedung B dan dormitory adalah sebutan yang biasa digunakan untuk menyebut asrama POLBAN ) ,saya berpikir bahwa dormitory hanya sebatas tempat tinggal biasa yang tidak ada bedanya dengan tempat tinggal lainnya, namun setelah kurang lebih satu minggu saya menjadi ikhwan dormitory, ada perbedaan yang saya rasakan dari tempat ini dengan tempat lainnya yang membuat saya begitu bersyukur telah terpilih menjadi salah satu Ikhwan dormitory.

Perbedaan selanjutnya adalah setiap penghuni asrama baru wajib mengikuti badar atau pembinaan dasar.Dalam badar ini banyak sekali rangkaian kegiatan menarik yang wajib diikuti.Tiga kegiatan yang paling menarik dalam rangkaian kegiatan badar menurut saya adalah mentoring, iqob, dan program wirausaha.Mentoring adalah kegiatan dimana kami para penghuni baru ( dormitory angkatan 2013 ) dibagi kedalam kelompok-kelompok tertentu, dimana tiap kelompok memiliki mentor yang merupakan pengurus dari dormitory angkatan sebelumnya. Tugas mentor adalah membimbing kami agar menjadi seorang muslim baik dan senantiasa diridhoi Allah, dan tiap mentor memposisikan dirinya sebagai kakak kandung kami yang siap berkorban demi kami.Dalam mentoring tiap anggotanya bisa curhat ke mentor tentang masalah apapun yang nantinya akan dicarikan solusi secara bersama-sama.Setiap mentor memiliki catatan amalan tentang amalan baik anggota kelompoknya dan berhak memberikan hukuman atas setiap kesalahan anak didikannya, yang biasanya hukumannya bersifat kerohanian.

Selanjutnya iqob.Iqob adalah hukuman yang diberikan oleh tim disiplin asrama atas kesalahan bagi dormitory 2013 yang melanggar aturan asrama.Namun Iqob tidak hanya ditanggung oleh yang berbuat salah, tetapi oleh satu angkatan.Iqob yang pernah kami terima dari pengurus sejauh ini adalah membersihkan tempat wudhu dan rak sepatu asrama serta mengadakan bakti sosial.

Kemudian rangkaian kegiatan badar selanjutnya adalah program wirausaha.Program wirausaha adalah program dimana kami, Dormitory angkatan 2013 diwajibkan untuk berdagang yang dimana dagangannya difasilitasi oleh asrama dan keutungannya dikembalikan kepada kami yang berdagang.Jadi kami dormitory 2013 setiap harinya selalu berjualan gehu pedas, donat dan risol pada jam istirahat kuliah.

Asrama juga memiliki program sholat berjamaah serta taqlim dan adzan bergilir.Alhasil, dari berbagai aturan dan program yang terdapat di asrama, membuat saya jadi lebih memahami islam dan lebih mendekatkan diri denganAllah.Namun walaupun asrama POLBAN memilki berbagai rangkaian kegiatan keislaman, di asrama ini juga terdapat penghuni non muslim yang  juga memiliki rangkaian badar yang disesuaikan dengan agama yang dianutnya.Walaupun kami berbeda agama, namun kami tetap satu : Dormitory POLBAN.Asrama menanamkan hal itu dalam jiwa kami.Selain itu saya juga bisa memperoleh ilmu wirausaha dan mempunyai banyak sahabat karena asrama.Asrama POLBAN mungkin terlihat biasa dari luar, namun saat kalian masuk dan menjadi penghuninya,kalian akan mendapatkan pengalaman berharga yang tidak bisa kalian dapatkan di tempat lain. Kalian akan tahu, betapa istimewanya tempat ini, rumah kedua kami : Dormitory Politeknik Negeri Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline