Setiap orang punya kenangan manis yang bisa selalu mereka kenang. Begitupun saya, hal paling manis yang saat ini masih lekat dalam benak saya adalah saat saya pertama kali masuk ke Asrama POLBAN dan bertemu keluarga baru dari berbagai daerah, pada saat itu mereka baru mengenal saya 2 minggu namun kami sudah sangat akrab sampai-sampai mereka rela berkorban demi saya ( pencerminan ukhuwah yang selalu diajarkan pengurus asrama POLBAN kepada kami ).Saat awal saya masuk ke asrama ini mungkin saya dapat menyebut mereka teman biasa, kemudian beranjak menjadi sahabat, dan sekarang bagi saya mereka adalah keluarga kedua saya.Mereka adalah Sidna Kosim Amrulah dari program studi D3 Teknik Kimia, Sandi Kurniawan dari program studi D3 Teknik Informatika, Agus Muhammad Zamil dari program studi D3 Teknik Refrigerasi dan Tata Udara,Esshar Putra Putranto dari program studi D3 Akuntansi, Tedy Saputra dari program studi D3 Teknik Mesin serta Hikmat Saeful Bachri dan Ridwan Wijaya dari program studi D3 Teknik Konversi Energi.Keluarga baru saya tersebut berbeda dengan saya, menurut klasifikasi POLBAN,keluarga baru saya tersebut termasuk dalam klasifikasi mahasiswa Teknik Rekayasa, hanya Essar yang satu klasifikasi dengan saya, yakni Tata Niaga, karena EssarD3 Akuntansi dan saya D4 Akuntansi Manajemen Pemerintahan.
Walaupun kami berbeda bukan berarti kami tidak bisa menciptakan kisah persahabatan indah,seindah pelangi yang dibentuk karena perbedaan.Saya masih ingat ketika saya harus pulang ke Bangka Belitung untuk merayakan Idul Fitri di daerah saya, dan saya harus berangkat pagi buta, sekitar pukul 3 pagi dari ciwaruga ke Bandara Soekarno hatta di Jakarta, saya memutuskan untuk menginap di kosan kakak tingkat yang satu daerah dengan saya agar tidak merepotkan pengurus asrama jika harus pulang pagi buta.Namanya Refiandi Ramadhan.Rencananya kami akan pulang bareng.Jadi saya jam 7 malam sudah berangkat ke kosan kak Refi.
Di sinilah saya melihat ukhuwah diantara kami.Keluarga-keluarga baru saya itu, yang notabene berbeda dengan saya dalam hal program studi dan asal daerah, rela mengantarkan saya sampai ke kosan kak Refi dan di perjalanan mereka bergantian membawa koper saya yang lumayan berat.Hati saya selalu tersentuh bila mengingat kejadian itu, apalagi kalau ingat pernyataan Hikmat kepada Kak Refi saat kami tiba di kosan Kak Refi, dia bilang " titip Jusli ya Kang, jaga teman kami ".Hati nurani saya tergetar mendengarnya, padahal kami baru beberapa minggu bersama, saat itu saya sadar, kalau saya tidak masuk asrama POLBAN, saya tidak akan mendapatkan pengalaman manis seperti itu.Allah telah memilihkan asrama untuk saya lebih mendalami makna kehidupan.Makna persahabatan dan kekeluargaan yang bersatu dalam dekapan ukhuwah islamiyah.Saya tata niaga, keluarga baru saya teknik rekayasa, tapi kami satu : Dormitory Politeknik Negeri Bandung angkatan 2013.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI