[caption caption="sumber foto: kapanlagi.com"][/caption]
Jauh sebelum hingar-bingar menuju Pilkada beberapa waktu ke depan, tepatnya pada masa-masa kampanye Capres-Cawapres, Ahmad Dhani dengan pongahnya sesumbar untuk memotong alat kelaminnya jika Jokowi terpilih menjadi Presiden. Saat itu, PKB menjadi salah satu partai yang tergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-JK untuk menjadi Presiden dan wakil Presiden.
Saking getol kampanye dengan cara-cara yang kurang elok hingga menghina sang kandidat Jokowi sebagai orang yang tidak layak menjadi Presiden, bahkan waktu itu Ahmad Dhani sampai mengungkit-ungkit secara fisik dengan mengatakan bahwa wajah Jokowi bukan wajah yang bagus atau kuat, bukan tipe wajah yang bisa menjadi pemimpin. Ahmad Dhani mungkin lupa atau pura-pura lupa bahwa Jokowi sudah pernah menjadi Walikota bahkan saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI.
Beberapa bulan kemudian waktu berbicara. Jokowi-JK terpilih menjadi Presiden dan wakil Presiden. Ahmad Dhani kemudian langsung membuat peenyataan penyangkalan. Bos Republik Cinta itu menyangkal bahwa dia pernah sesumbar untuk memotong alat kelaminnya jika Jokowi terpilih menjadi Presiden. Seiring berjalannya waktu, publik dihebohkan dengan gembar-gembor Ahmad Dhani yang konon hendak mencalonkan diri sebagai kandidat Gubernur DKI. Yang menjadikannya aneh, Ahmad Dhani mengaku didukung oleh PKB yang notabene bersebrangan dengan dirinya pada saat proses pemilu presiden. Konon Ahmad Dhani telah mendapat restu dari Muhaimin Iskandar selaku ketua umum PKB. Publik dibuat tercengang dengan manuver-manuver Ahmad Dhani yang langsung menyerang Ahok dengan pernyataan-pernyataan panasnya. Istilah preketek menjadi buming seketika, seheboh kunjungan Ahmad Dhani ke tempat pelacuran Kalijodo yang akhirnya digusur oleh pemprov DKI.
http://news.detik.com/berita/3157930/ahmad-dhani-ahok-akan-pamerkan-track-record-buat-saya-preketek
Ahmad Dhani kemudian mengkomplen poto editan yang menampilkan gambar Al, anak laki-lakinya membawa selembar kertas bertuliskan kalimat dukungan terhadap Ahok. Ahmad Dhani langsung membuat konferensi pers disusul dengan anaknya Al mengupload foto asli hingga sempat-sempatnya dimentionkan langsung ke akun twitter Ahok dengan kalimat "Jangan diedit lagi ya Om", seolah-olah yang ngedit foto tersebut adalah Ahok sendiri. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh Ahok secara langsung. Bahkan saya yakin Ahok sendiri tidak mengetahui siapa pengedit foto Al tersebut.
Kurang puas dengan pernyataan-pernyataan panasnya, dan menyadari posisinya merasa didukung oleh Parpol yang dianggapnya besar, Ahmad Dhani pun dengan pongahnya langsung berusaha menjegal pencalonan dengan jalur independen. Entah ditujukan langsung kepada Ahok atau bukan, Ahmad Dhani langsung membuat pernyataan, dengan pongahnya meminta penyelenggara Pilkada agar MELARANG CALON INDEPENDEN TIDAK IKUT PILGUB.
Sementara jauh di Balaikaota sana, sosok Gubernur sederhana Ahok tenang-tenang saja menanggapi celotehan Ahmad Dhani, dengan kalem sang Gubernur menerima dukungan dari Partai Nasdem, disusul oleh Partai Hanura, dan menyusul kemudian partai-partai lainnya. Yang paling gempar dan menggetarkan Republik Cinta si Ahmad Dhani adalah pernyataan tiba-tiba dari kubu Partai PKB yang ternyata tertarik untuk mendukung Ahok. Nah lho???
Rupanya sinyal mendekat oleh PKB kepada Ahok mulai kental dengan lontaran-lontaran pernyataan yang susul-menyusul bagai bola setan menohok harapan Ahmad Dhani.
Seperti orang linglung, seiring dengan hujatan dan bulan-bulanan di media sosial tentang sikap gegabah Ahmad Dhani, bos Republik Cinta itupun hanya bisa menulis di twitternya dengan kalimat indahnya: "Partai Politik dan Ormas berbasis Islam sedang diuji kelaminnya"