Lihat ke Halaman Asli

Hentikan Konten Blue Film di Youtube.com!

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak kenal Youtube.com ? Sebuah website yang khusus mempertontonkan segala macam video/film. Selain menonton video, siapapun bisa dengan mudah mengunggah dan mendownload video sesuka hati secara gratis.

Youtube.com yang sudah beroperasi sejak tahun 2005 dan setahun kemudian sahamnya telah dibeli oleh Google. Youtube.com sekarang sudah menjadi Website Video Sharing yang paling banyak dikunjungi. Youtube telah ditonton oleh tidak kurang 3 milyar pengunjung setiap hari dan Alexa menempatkan Youtube pada urutan ke 3 situs terpopuler diseluruh dunia setelah Google dan Facebook.

Namun belakangan ini saya perhatikan bahwa terdapat banyak sekali video yang memuat konten porno, yang sebagian besar adalah blue film dari berbagai negara di dunia. Secara pribadi, saya sangat keberatan dengan adanya konten film-film porno tersebut sebab penonton video Youtube.com tidak hanya orang dewasa, namun juga anak anak yang masih berusia dibawah 17 tahun.

Hal ini bisa terjadi sebab pihak Youtube.com sama sekali tidak melakukan proses screening atau pemeriksaan terhadap setiap konten video yang diunggah oleh para penggunanya. Entah mengapa pihak Youtube sama sekali tidak peduli dengan konten yang diunggah tersebut, apakah karena saking banyaknya video yang terupload ? (sesuai statistik terdapoat 100 jam video yang terupload setiap menit)

Youtube,com yang bermarkas di California Amerika Serikat juga menyatakan bahwa 80 % video diupload oleh pengguna dari luar Amerika Serikat. Meskipun demikian Youtube seharusnya tetap bertanggung jawab terhadap mutu konten yang diupload oleh para penggunanya tersebut yaitu dengan melakukan pemeriksaan pendahuluan sebelum video ditayangkan.

Saya tidak mengerti alasan yang digunakan oleh pihak Youtube, mengapa tidak melakukan proses pemeriksaan video sebelum ditayangkan. Apakah karena membutuhkan biaya yang sangat besar dan juga akan menggangu atau menghalangi keinginan user untuk segera menyaksikan video unggahannya yang pada akhirnya menurunkan tingkat traffic situsnya ?

Youtube meraup keuntungan dari pemasangan iklan yang sampai 200 juta dollar lebih per tahun, antara lain karena traffic di situsnya yang sangat tinggi. Apakah dengan diblokirnya semua video yang berkonten porno di Youtube menyebabkan penurunan pengunjung secara drastis ? Apakah demi alasan keuntungan bisnis semata, Youtube bisa semaunya sendiri menjalankan bisnisnya di inernet ?

Youtube memang bisa diakses oleh siapapun dari negara manapun didunia. Namun bila didalamnya banyak berisi konten yang sudah melanggar hukum khususnya pornografi, maka sudah saatnya pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika mengirimkan somasi kepada Pihak Youtube perihal banyaknya konten video porno, dan meminta penjelasan mengapa bisa terjadi hal demikian.

Bila memang Youtube sama sekali tidak memperdulikan somasi resmi dari pemerintah tersebut, maka demi melindungi anak anak dibawah umur terkait konten video porno, maka Youtube sudah saatnya diblokir di Indonesia.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline