Surabaya. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya membuat desinfektan dengan meminimalisir budget menggunakan bahan dasar wipol dan air. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir biaya dan membuat masyarakat tidak khawatir akan biaya disinfektan yang mahal sehingga masyarakat bisa membuat disinfektan sendiri dan bisa rutin untuk menyemprot rumah, tempat ibadah, balai desa di daerah Tambak Klanggri, Gunung Anyar Tambak. Kegiatan ini dilakukan saat PPKM Level -- 4 dan tidak melibatkan banyak warga. (Sabtu, 21 Agustus 2021)
Hanya dengan menggunakan wipol dan air cairan pembersih ini mengandung bahan aktif seperti Pine Oil / Chloroxylenol yaitu bakteri aktif yang efektif melawan virus Covid-19 yang melanda saat ini. Wipol sangat mudah di temukan di supermarket dan di minimarket tersdekat. Membuatnya pun juga cukup mudah Bersama Yuda selaku warga setempat dan Diva yang memahami ilmu tentang kesehatan membantu dalam pembuatan serta penyemprotan disinfektan. "Untuk penakarannya jika memakai semprotan 1 liter membutuhkan wipol 100ml dengan air 900ml".
Penyemprotan dilakukan sebulan dua kali, pada minggu pertama dan pada minggu terakhir KKN, dalam kegiatan penyemprotan disarankan untuk menggunakan hazmat pelindung diri karena jika terkena kulit bisa menyebabkan korosif terhadap kulit manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H