Lihat ke Halaman Asli

Jurnalis Surabaya

Menulis untuk keabadian

Kancil dan Gajah

Diperbarui: 12 Februari 2022   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu pagi di salah satu hutan tropis yang sejuk, terlihat seekor anak kancil sedang duduk di depan gua. Ia melihat koloni semut yang sedang bekerja mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin yang akan datang.

"Hai, Kancil, apakah kamu tidak mengumpulkan makanan untuk musim dingin?" tanya salah satu semut yang sedang berusaha membawa sebuah jambu air.

"Tidak sih, karena ibu dan ayahku sudah mengumpulkannya," jawab semut santuy.

"Terus apa yang kamu lakukan di sini?" Semut bertanya lagi.

"Aku sedang menunggu si gajah karena aku ingin bermain bersamanya," jawab kancil, "apakah kamu mau ikut?" ajak kancil kepada semut.

"Tidak deh, lain kali saja, aku masih ingin melanjutkan mengumpulkan makanan untuk musim dingin."

"Oke deh, semut. Semoga lancar."

"Terima kasih, kancil."

Setelah pembicaraan itu, tiba-tiba terdengar suara yang menggelegar.

Buum ... Buum ... Buum ...

Ternyata itu suara kaki gajah. Si gajah semakin mendekat dengan cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline