Akses informasi saat ini sangat mudah dan cepat. Perkembangan teknologi media merupakan elemen pendukungnya. Peranan media digital menggantikan media konvensional membuat akses informasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat bahkan dalam hitungan detik. Akses informasi khususnya melalui media digital tidak hanya berasal dari berbagai website berita tetapi juga dari sosial meda. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua informasi khususnya berita dari berbagai sumber dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk lebih memahaminya mari kita lihat bagan berikut ini.
Pertama, mari kita refleksikan terlebih dahulu. Dari mana kita sering memperoleh sumber berita? Apakah secara langsung melalui koran, televisi atau produk jurnalistik lainnya? Jika ya, maka kemungkinan terjadinya kekeliruan informasi/penyimpangan fakta relatif lebih kecil dibandingkan dengan berita yang berasal dari social media. Dalam ranah jurnalisme, seorang jurnalis idealnya dibekali oleh kode etik jurnalisme. Selain itu, ada pula yang disebut dengan 9 elemen jurnalisme. Kedua komponen tersebut mebantu para jurnalis dalam menyajikan informasi.
9 Elemen Jurnalisme ini merupakan suatu prinsip yang harus digunakan oleh para jurnalis ketika melakukan pra produksi berita hingga sampai pada pasca produksi berita. Prinsip ini dibuat oleh Bill Korvach dan Tom Resenstiel. 2 kata kunci yang sangat penting dalam elemen ini adalah kebenaran dan verifikasi. Dalam membuat suatu produk jurnalistik diperlukan data mengenai kebenaran suatu fakta. Cara melihat kembali kebenarannya adala dengan melakukan check and recheck fakta. Jika fakta bisa di verifikasi maka pemberitaan tersebut benar dan dapat dipercaya.
Kedua, Jika lebih sering memperoleh informasi dari social media maka kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
Secara umum hal tersebut terjadi karena social media tidak memiliki gate keeperyakni pihak yang melakukan filter informasi. Jika kita seringkali malas membaca informasi khususnya berita yang langsung diamb maka belum tentu pemberitaan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Social media memiliki ciri-ciri diantaranya : menyenangkan dan menarik untuk dibaca, setiap pengguna dapat share apapun dan memberikan feedback secara interaktif serta bersifat personal.
Mengakses informasi melalui social media cenderung dirasa lebih mudah karena beberapa situs seperti seperti twitter, dan facebook. Seringkali kita lebih memilih membaca informasi melalui social mediakarena dirasa lebih singkat dan bahasa lebih sederhana. Social media yang umumnya dijumpai memang tidak terlalu mempertimbangkan kaidah jurnalistik.
Pada dasarnya elemen ini lebih sederhana dan ringan untuk dibaca, berbeda dengan konten berita produk jurnalistik. Lalu apa bedanya dengan Important information ? rasanya semua informasi itu penting ya? Semua informasi memang penting bagi sebagian pihak, tetapi perlu ditelusuri kembali informasi tersebut penting untuk siapa? Dalam dunia jurnalistik, tidak semua informasi itu penting. Informasi akan menjadi penting jika memiliki nilai berita.
Jadi, kenali dulu website jika ingin mengakses informasi khususnya berita, karena bisa saja link yang anda buka justru merupakan spam yang bisa merugikan akun sosial media bahkan menjadi virus di gadget anda. Jangan tergiur oleh foto atau judul yang boombastis tetapi isi konten cenderung menyimpang jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H