Lihat ke Halaman Asli

Agnes Friska Cyntia

AFC | Digital Marketing, Agnes Friska Cyntia 🦄Micro Influencer #DigitalNomadsLyfe ✨I show people how to get income through social media

Jurnalisme Online dari Waktu ke Waktu

Diperbarui: 12 Maret 2016   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pernahkah anda membayangkan trend teknologi apa yang bisa jadi akan berkembang 50 tahun kemudian? tentu hal-hal yang sekiranya saat ini mustahil untuk dilakukan bisa jadi akan berkembang pesat di beberapa dekade mendatang. Pada awalnya semua aktivitas yang dapat dilakukan secara tatap muka kini bisa dilakukan secara online. Tahapannya pun lebih cepat dan prosesnya tidak memakan banyak waktu. Cukup satu kali klik ! atau bahkan dalam hitungan detik informasi sudah dapat tersampaikan. 

Memasuki era online ini tentu diawali dengan kemunculan internet sebagai salah satu media pendukung.  Di dunia, jurnalisme online di dunia muncul pada tahun 1990-an. Hal yang menandai kemunculan jurnalisme online di dunia khususnya Amerika dimulai pada tanggal 19 Januari 1998. Hal tersebut terjadi pada saat Mark Drudge seorang pencipta dan editor situs kumpulan berita Amerika mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton. Namun sebenarnya kejadian tersebut hanya bersifat penanda saja munculnya jurnalisme online. Kegiatan semacam ini sudah muncul tahun 1980-an.Pada era 1980-an mulai muncul Bulletin Board System (BBS) yag tersedia melalui komputer. Salah satu surat kabar pertama yang menawarkan layanan pada CompuServe adalah The Wall Street Journal (1990-an).

Menurut McLuhan dalam buku Understanding Media. London:Routledge media-media baru selalu hadir seiring dengan perkembangan teknologi. Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg melahirkan media cetak pada abad 18. Pada tahun 1920-an munculnya radio melahirkan jurnalisme radio. Begitu pula kehadiran televisi pada pertengahan abad 20 melahirkan jurnalisme broadcasting. Berbagai tantangan muncul terutama karena medium penyampai pesan yang terus berkembang juga memiliki karakternya sendiri yang unik. (McLuhan, 2001).

 

Media baru di Indonesia berkembang pesat. Dalam lima tahun terakhir, pengakses internet terus melonjak seiring dengan ketersediaan infrastruktur yang makin meluas, terjangkau, dan murah. Pada tahun 2011, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 55,23 juta, meningkat dari 42,16 juta orang di tahun 2010. Itu artinya, seperempat penduduk Indonesia sudah kenal internet. (Maryadi, hlm 8).

Catatan tentang media pertama yang hadir di internet yaitu Republika Online (www.republika.co.id). Situs ini muncul pertama pada 17 Agustus 1994. Harian Republika terbit33. Berikutnya, pada 1996 awak tempo yang “menganggur”karena majalah mereka dibredel rezim orde baru pada 1994 mendirikan tempointeraktif. Com. Saat ini telah berganti nama menjadi www.tempo.co.

Selanjutnya baru munculah situs  www.detik.com. Situs ini didirikan secara independen oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi, www.detik.com diunggah pertamakali pada 9 Juli 1998.. Detik muncul secara independen.  

Memasuki  akhir 1990-an, dunia sedang booming dotcom termasuk di Indonesia. Beragam situs baru bermunculan baik berita maupun situs lokal lainnya. Situs berita yang lahir pada era ini antara lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan berpolitik.com.

sumber : Javier DĂ­az Noci. 2013. A HISTORY OF JOURNALISM ON THE INTERNET: A state of the art and some methodological trends.

http://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline