Lihat ke Halaman Asli

Foto Essay

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kata orang, banyak orang yang bisa menulis, tapi sangat sedikit orang yang bisa menghasilkan sebuah tulisan yang mampu bercerita dengan baik, benar, dan indah. Begitu juga dengan memotret. Banyak orang yang bisa memotret dan menghasilkan sebuah foto. Tapi untuk menghasilkan sebuah foto yang mampu bercerita dengan baik, benar, dan indah serta, masih sangat sedikit jumlahnya. Ini mengakibatkan sebuah foto essay menjadi sebuah salah satu bentuk seni tersendiri di bidang fotografi. Bahkan kemampuan kita dalam membuat foto essay seringkali menjadi salah satu syarat untuk menjadi fotografer dalam bidang jurnalistik.

Foto essay sendiri dapat dikatakan sebuah model foto yang dihasilkan oleh seorang fotografer untuk menceritakan sesuatu dengan menggunakan beberapa foto. Alasannya karena dalam satu foto, sangat jarang dan susah untuk menceritakan seluruh bagian cerita dalam sebuah kisah. Maka dari itu, kemampuan kita dalam memilih sebuah foto untuk dimasukkan ke dalam bagian cerita sangatlah penting.

Untuk menghasilkan sebuah foto essay yang baik, kita tidak hanya dituntut untuk memiliki tehnik fotgrafi yang baik saja, tetapi kita juga harus mempunyai kemampuan untuk membuat sebuah konsep yang baik juga. Apalagi jika kegiatan fotografi tersebut digunakan untuk sebuah kegiatan jurnalistik. Seperti kita tahu bahwa untuk menjadikan sebuah foto essay yang memiliki unsur jurnalistiknya, ada 3 pekerjaan yang harus kita lakukan, yaitu : Memotret, menulis, dan menyimpan. Dan jam terbang di lapangan juga sangat berpengaruh terhadap seorang fotografer untuk menghasilkan sebuah insting yang sangat dibutuhkan untuk membuat sebuat foto yang baik dan indah.

Dalam dunia fotografi dikenal metode EDFAT (Entire, Details, Frame, Angle, and Time) untuk menciptakan foto esai yang baik. Melalui metode ini, seorang Fotografer akan berproses untuk menemukan bingkai foto yang tepat, kreatif, dan bisa mengumpulkan data lengkap untuk ditampilakn dalam foto esai. Metode yang diperkenalkan oleh "Walter Cronkite School of Journalism and Telecommunication Arizona State Universitu" ini telah teruji sebagi metode untuk memilih aspek spesial dari  cerita, agar memperoleh gambar yang sangat kuat. Selain itu, sebuah karya fotografi dapat dikatakan memiliki nilai jurnalistik jika memenuhi syarat jurnalistik, yaitu memenuhi kriteria 5W+1H (What, Who, Why, When, Where, and How)

Ada beberapa jenis foto yang harus kita perhatikan untuk menghasilkan sebuah sebuah foto esay yang baik, yaitu :


  1. Establishing Shot, yaitu biasanya bagaimana cara kita mengambarkan sebuah tempat kejadian, biasanya menggunakan lensa wide anggle untuk menghasilkan kesan tiga dimensi, tetapi menggunkan lensa tele juga bisa.
  2. Detail Shot, yaitu foto detail dari sebuah benda atau orang yang penting di foto tersebut, seperti nama, cincin, dan lain lain.
  3. Interaction Shot, yaitu sebuah interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  4. Climax, untuk menceritakan sebuah klimaks atau puncak dari sebuah kejadian, acara, fenomena, ataupun sebuah cerita.
  5. Closer/Clincher, Foto yang menutup sebuah cerita. Di bagian ini biasanya digunakan untuk memberikan pesan, kesan, inspirasi, motivasi, atau apapun yang ditujukan kepada penikmat hasil fotografi tersebut.


Maka dari itu, untuk menghasilkan foto yang mempunyai bagian-bagian yang seperti saya jelaskan di atas, ada beberapa hal yang harus kita lakukan, yaitu:


  1. Tentukan tema atau topik yang akan teman-teman gunakan.
  2. Riset dan survei tempat yang akan digunakan, termasuk meriset segala sesuatu yang berguna untuk hasil fotografi tersebut.
  3. Rencanakan foto-foto yang akan diambil.
  4. Pilih foto yang terbaik dan lakukan editing secukupnya jika diperlukan.
  5. Perhatikan tata letak/layout foto yang akan kita gunakan. karena semakin penting foto tersebut makan semakin besar ukuran relatifnya dengan foto lain.


By : Febri Krisdianto (Nama pena Febri Al- Fatih), seorang penulis lepas dan Backpaker. Jika ingin berkomunikasi silahkan ke Twitter : @febriKrisdiant2


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline