Lihat ke Halaman Asli

Asyiknya, Berwisata Gratis Di Surabaya

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420875146409875799


Asyiknya, Berwisata Gratis Di Surabaya

Travel warning yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat untuk perjalanan di Surabaya dijawab promo wisata unik oleh Pemkot Surabaya. Yakni perjalanan wisata seru ke tempat-tempat wisata secara gratis.

Gratis? Ya, kita bisa mengikuti tur keliling Surabaya dengan bus wisata Surabaya Heritage Track secara cuma-cuma. Dalam bus berwarna merah menyala tersebut terdapat tour guide yang menjelaskan dalam bahasa Indonesia dan Inggris sejarah area yang dilewati bus.

Surabaya Heritage Track merupakan program dari House of Sampoerna. Tur diadakan setiap hari dan dalam satu hari terdapat tiga sesi, pukul 09.00, 13.00 dan sesi terakhir pukul 15.00 WIB. Setiap sesi mempunyai jalur bus wisata berbeda sesuai tema. Hari pertama tahun 2015 lalu, penulis sempat mengikuti tur gratis Surabaya Heritage Track pukul 13.00 WIB dengan tema Surabaya kota niaga.

Tur dimulai dari House of Sampoerna di jalan Sampoerna, Krembangan, Surabaya. Bus melaju mengelilingi kawasan kampung Pecinan dan kampung Arab yang di masa lalu merupakan kawasan niaga. Tempat pertama yang dilewati bus adalah penjara Kalisosok.

"Penjara ini dibangun tahun 1750, digunakan hingga zaman Hindia Belanda dan Jepang. Di tempat inilah para pejuang pernah ditahan,” tutur Farid, tour guide. Bus perlahan melewati jalan Rajawali dengan banyak gedung-gedung tua nan megah bergaya Eropa. Jembatan merah sebagai saksi bisu pertempuran arek-arek Suroboyo melawan penjajah Belanda juga dilewati bus.

Pemberhentian pertama bus adalah klenteng Sukhaloka di jalan Cokelat, di sini peserta tur diperbolehkan turun dan melihat klenteng sambil dijelaskan sejarah dan seluk beluk klenteng. Aroma dupa langsung menyeruak ketika memasuki klenteng dengan berbagai ornamen dan patung dewa-dewa.

Tur dilanjutkan dengan mengelilingi kampung Pecinan di sepanjang sungai Kalimas dan Kembang Jepun, kawasan ini merupakan kawasan niaga yang ramai di masa lalu. Dilanjutkan menuju kampung Arab di daerah Ampel. Daerah ini terkenal dengan perniagaan Islam yang jaman dahulu banyak saudagar datang dari India, Pakistan dan Persia.

Terakhir, tur Surabaya Heritage Track berhenti di museum Bank Mandiri Kembang Jepun. Di museum ini tersimpan berbagai benda-benda sejarah Bank Mandiri di masa lampau, mulai dari foto hingga peralatan percetakan tempo dulu. Sekitar 20 menit peserta kembali ke bus yang berkapasitas sekitar 28 orang tersebut dan melanjutkan perjalanan kembali ke House of Sampoerna.

Tur selama kurang lebih satu jam yang penuh makna dengan pengetahuan sejarah yang membuat peserta berucap, “oh ternyata." Mengutip kalimat Bung Karno, “jas merah” atau jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, karena dari sejarahlah bangsa kita besar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline