KOTA JAKARTA-KEREN, Berbicara dunia pendidikan memang membuat Kita miris karena banyak sekali lulusan SLTA yang menganggur. Memang tepat dengan adanya program pemerintah yang menggalakan agar masyarakat memilih untuk putra-putri mereka agar masuk sekolah kejuruan atau SMK (Sekolah Menengah kejuruan).
Di Indonesia sekarang ini pemerintah memang harus membangun banyak sekali SMK-SMK yang baru kalau bisa perbandingan 1:1 dengan sekolah SMA/SLTA.
SMK sudah sejak lama terkenal sebagai sekolah yang identik dengan pencetak para orang-orang yang handal didunia kerja. Dalam prakteknya banyak sekali lulusan SMK yang terserap di dunia kerja dibandingan dengan lulusan dari SMA.
Para lulusan SMA biasanya meneruskan ke bangku kuliah dan setelah itu susah sekali mencari kerja. Coba hitung berapa banyak lulusan dari bangku kuliah yang menganggur. Lulusan SMK yang sudah bekerja biasanya mereka menabung dahulu untuk kemudian mencari jurusan yang sesuai bagi mereka dalam kuliahnya. Yang penting bagi lulusan SMK karena mereka sudah bekerja dan kalau lulus tinggal mendapatkan ijazah baru untuk penyesuaian pangkat ditempat mereka bekerja.
Apalagi bila SMK itu ada kerja sama dunia Indutri, otomatis lulusannya akan langsung ditampung bekerja. Bila kita perhatikan contoh kasus di luar negeri seperti negara-negara besar maka pendidikan kejuruan bukan hal baru lagi.
Sejak China memasuki era reformasi dan membuka diri terhadap dunia luar (1978), sekolah kejuruan mendapat suntikan dana besar dari pemerintah. Pada tahun 2001, terdapat 17.770 sekolah kejuruan. Proporsi siswa kejuruan meningkat pesat dari 19% pada tahun 1980, mencapai hampir separuh yakni 45,3% pada tahun 2001.
Para tenaga pendidik juga mendapat perhatian besar dari pemerintah. Kelas-kelas khusus dibuka untuk meningkatkan kualitas pengajar. Ada sekitar 200 tempat pelatihan yang didirikan oleh departemen sentral dan pemerintah lokal.
Seiring dengan era reformasi, pemerintah China juga secara aktif mulai menjalin kerjasama internasional di bidang pendidikan kejuruan. Dalam rentang waktu 20 tahun terakhir, pemerintah China telah mengirim banyak delegasi ke lebih dari 20 negara yang memiliki pendidikan kejuruan yang dianggap maju.
Mereka juga mengundang para ahli dari negara luar untuk memberikan seminar sekaligus bekerja sama dengan institusi pendidikan kejuruan asing untuk mendorong perkembangan pendidikan kejuruan di dalam negeri.
Di Jerman, sejarah pendidikan kejuruan telah dimulai sejak abad ke 19. Sekolah jenis ini menekankan sistem pendidikan ganda dimana selain training kejuruan di sekolah, siswa juga diberi kesempatan untuk magang di perusahaan. Pada tahun 2001, sebanyak dua pertiga dari seluruh generasi muda berusia dibawah 22 tahun telah menjalani magang di perusahaan.
Untuk mendukung perkembangan pendidikan ini, pada tahun 2004, pemerintah mengeluarkan peraturan yang menegaskan bahwa semua pemilik perusahaan, kecuali yang berskala kecil, wajib menerima siswa magang untuk bekerja di perusahaannya.