Lihat ke Halaman Asli

Jurnalis Kemarin Sore

Jurnalis Tanpa Pena

Janur Kuning Berubah Menjadi Bendera Kuning

Diperbarui: 7 Desember 2024   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pernikahan. (Foto: bing image creator/Sahril Sidik)

Di sebuah desa kecil yang asri, janur kuning melambai-lambai di depan rumah keluarga Shodiqin. 

Hari itu adalah hari yang dinantikan oleh banyak orang, terutama bagi Alina dan Boriel, pasangan muda yang telah lama menjalin cinta. 

Hari pernikahan mereka telah tiba, dan seluruh desa berkumpul untuk merayakan momen bahagia ini.

Suasana pagi begitu cerah. Alina terlihat anggun dengan kebaya putih, sementara Boriel tampak gagah dalam balutan beskap hitam. 

Rangkaian acara akad nikah berlangsung penuh khidmat. Dalam satu nafas, Boriel dengan lantang mengucapkan ijab kabul. 

Semua orang yang hadir bersorak bahagia, menyaksikan cinta mereka resmi bersatu dalam ikatan suci pernikahan.

Namun, siapa yang menyangka, hanya beberapa saat setelah akad selesai, sebuah kejadian tragis mengguncang suasana bahagia itu. 

Alina, yang tadinya tersenyum lebar, tiba-tiba terjatuh. Tubuhnya lunglai, wajahnya pucat, dan napasnya tersengal. 

Keluarga dan para tamu segera panik. Alina dilarikan ke klinik terdekat, namun takdir berkata lain. 

Dokter menyatakan Alina meninggal dunia akibat serangan jantung mendadak.

Tangis pecah seketika. Boriel, yang masih dalam balutan beskap hitam, tak mampu berkata-kata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline