Lihat ke Halaman Asli

Maling Teriak Maling (Ternyata Lulung Terlibat Korupsi UPS??)

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang Kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham “Lulung” Lunggana, pada hari senin (27/4) yang lalu ini digeledah oleh BARESKRIM Polri terkait dugaan korupsi pengadaan UPS.Ada 4-5 barang yang diangkut oleh penyidik guna pemeriksaan lebih lanjut.

Ada apa gerangan? Apakah akhirnya maling uang Negara yang mengatasnamakan untuk membeli UPS untuk sekolah- sekolah itu adalah dirinya? Berkenaan Lulung pada tahun 2014, pernah menjadi koordinator komisi E yang mengusulkan pengadaan UPS? Hal ini pun masih dalam penyidikan MABESKRIM Polri.

Lulung melalui kuasa hukumnya mengatakan bahwa dia siap untuk membuka data akses kepada penyidik tentang siapa-siapa saja anggota dewan yang terlibat dalam kasus ini.

“Prinsipnya, bang Haji akan mengungkap siapa-siapa saja anggota Dewan yang ikut bermain dakam kasus itu.” Kata Ramdan Alamsyah di Kompleks Mabes Polri (29/4)

Pernyataan Lulung melalui kuasa hukumnya sungguh sangat menggelitik untuk di dengar. Jadi, selama ini memang benar ada permainan dari anggota DPRD untuk mencuri uang rakyat yang terus di dengungkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahya Purnama. Dan sungguh sangat disayangkan seorang wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang tahu tentang itu, justru menyembunyikannya. Kecurigaan terbesar, Lulung pun terlibat dalam kasus korupsi tersebut.

Apa jadinya bila itu benar, berkenaan Lulung pernah menantang wartawan bertaruh untuk meyakinkan bahwa dirinya tak bersalah.

“Kalau gw bersalah, buru-buru deh gw di tahan. Kita fair aja. Rumah gw Rp 2 miliar. Ruko ada 3, jadi 6 miliar. Lu (wartawan) Rp 100 juta aza. Ayo, tanda tangan. Kalau gw terlibat, lu ambil deh taruhan gw. Gw berani jamin gue enggak salah.” Ujarnya.

Pertanyaan bagi Lulung, akankah Lulung akan menjadi seperti Anas, yang dulu mengatakan bila terbukti bersalah bersedia digantung di monas yang pada akhirnya ketika terbukti bersalah mulai mengklarifikasi bahwa perkataannya itu Cuma candaan semata?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline