Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Butuh Perjuangan Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Zero Waste

Diperbarui: 22 Januari 2025   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan edukasi zero waste YPBB di Bandung-Foto: Dokumentasi YPBB

Tak banyak wisatawan Indonesia yang berpelisir ke luar negeri yang  saya temukan, menulis laporan perjalanan ke Kovalam, wilayah pantai dari kota  Thiruvanathapuram, ibu kota negara bagian Kerala, India yang menghadap Laut Arab. 

Kovalam menawarkan tiga pantai yang berbentuk bulan sabit dengan air yang tenang  cocok untuk berenang atau berjemur. Pantai itu ditopang dengan  aneka fasilitas penginapan mulai bintang lima hingga penginapan murah. 

Keberadaan pantai itu didukung oleh Sungai Karamana yang bisa digunakan untuk bersampan hingga Danau Vellayani. Selain itu terdapat galeri seni dan kerajinan karya perajin lokal.

Sumber: Turisme di Kerala  

Di sisi lain tak banyak yang tahu bahwa Kovalam juga kondang bagi para aktivis lingkungan karena mampu menerapkan konsep zero waste. Puluhan tahun yang lalu Thanal Conservation Group mendukung niat pemerintah untuk mengetasi masalah sampah yang ditinggalkan oleh para wisatawan.

Pada 1996 Thanal mulai Menyusun proyek nol limbah dengan tidak memakai cara pembakaran dengan inserator yang dikeluhkan penduduk. Proyek nol sampah  dimulai pada 2001  dan resmi pada 20023 dengan mendirikan Pusat Zero Waste melibatkan masyarakat. 

Berhasil.  Hingga kini  warga memanfaatkan limbah organik menjadi pupuk untuk tanaman bahkan juga membuat mangkuk, piring, gelas, sendok dan garpu dari batok kelapa atau daun palem. 

Baca: Proyek Thanal   

Koordinator Divisi Humas dan Relawan  Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB)  Shendi H Hendarlin   menyampaikan gerakan zero waste di Kerala itu menjadi role model gerakan zero waste di banyak negara dunia, termasuk YPBB yang berbasis di Bandung.

"Di Kerala, sampah organik tidak pernah diangkut petugas tapi digunakan oleh masyarakat untuk jadi pupuk kompos atau bahan pakan ternak. Nantinya ada pasar-pasar lokal yang membuat setiap orang menjadi produsen sekaligus konsumen kami menyebutnya prosumen," ujar Shendi kepada saya melalui Whatsapp, 22 Januari 2025.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline