Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Pemuda Berprestasi Garut Temukan Olah Sampah Jadi Pupuk Organik Bokashi

Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuswan  Wibisana dan pupuk Bokashi/Dok Pribadi

Kelangkaan pupuk kerap dihadapi petani, jadi diperlukan solusi agar petani secara mandiri mengadakan pupuk secara organik. Yuswan Wibisana, seorang pemuda pelopor dari Kabupaten Garut melakukan inovasi mengenalkan pupuk bokashi kepada para petani di Kampung Ciomas, Desa Mekarasih, Malangbong, Kabupaten Garut.

Pupuk bokashi diperkenalkan kepada petani Kampung Ciomas, Desa Mekarasih sejak 24 September 2023, bersamaan dengan peringatan Hari Tani Nasional.

 "Awal merintis kami menolong sekitar sepuluh orang dari kelompok petani Kampung Ciomas. Langkah ini merupakan percobaan untuk bukti di lapangan. Total pupuk bokashi yang diberikan adalah sekitar 10/Kuintal dengan luas lahan pertanian yang dimiliki oleh para petani tersebut adalah sekitar 100 tumbak sekira dengan 1.406,25 m2," papar Yuswan kepada saya, 17 Oktober 2024. 

Kini para petani di Kampung Ciomas, Desa Mekarasih, merasakan manfaat dari penggunaan pupuk bokashi ini. Program budidaya sayuran, kubis dapat tumbuh subur tanpa pupuk kimia. Proses budi daya secara organik ini terbukti cepat dan efektif. 

Umumnya, sayuran dan kubis dapat tumbuh subur dalam waktu 24hari setelah penerapan pupuk bokashi, tergantung pada kondisi tanah dan cuaca serta lebih cepat dari pupuk biasanya. 

Pupuk bokashi mempunyai beberapa keunggulan, di antanya kaya akan mikroorganisme yang membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan. Selain itu pupuk ini mengurangi Ketergantungan pada pupuk kimia: Dengan menggunakan pupuk organik, petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan. 

"Kami harapkan, dengan penerapan pupuk bokashi, hasil panen sayuran dan tanaman lainnya dapat meningkat sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan," ujar Yuswan. 

Dia dan timnya berencana setelah proyek pertama Kampung Ciomas ini menunjukkan hasil, pihaknya akan mengenalkan kepada para petani jangkauan lebih luas lagi khususnya daerah Garut Utara. Mereka ingin menjadi agen perubahan bangsa memulai aksi nyata dari hal terkecil dengan keinginan. 

Menurut Yuswan pupuk bokashi ini terinsprasi ketika ia  bertemu Ir.Soeharto, seorang ahli penyuluh pertanian yang pernah bekerja di Perkebunan Prabowo Subianto. 

Dari Ir.Soeharto, Yuswan belajar dan praktik membuat pupuk kompos organik ini dari sampah-sampah yang berserakan di jalanan dan di sekitar lingkungan rumah . 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline