Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Paty Dina, Nyanyi Jazz Butuh Skill Khusus

Diperbarui: 7 Agustus 2024   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paty Dina-Kredit Foto: Koleksi Paty Dina

Bandung mendapat anugerah sebagai kota kreatif karena mempunyai sumber daya manusia andal  mumpuni di berbagai bidang, seperti kuliner, fesyen hingga musik.  Begitu banyak musisi lokal hingga nasional yang mempunyai karakter khas bermunculan di kota kembang ini bahkan kehadiran  seolah muncul tiba-tiba, sekalipun penyanyi ini  memulai karirnya sejak usia kanak-kanak.

Di antaranya terdapat nama Patricia Dina yang karib disapa sebagai Paty Dina. Pada 3 Agustus 2024 lalu bersama Bandung Jazz Orchestra memukau penonton yang menghadiri GAIA Music Festival yang berlangsung di Hotel Cidadap Bandung. Pada 2024 ini juga dia menjadi vokalis untuk Yonathan Godjali Music di Summerecon Mall Gedebage.

Sekalipun Paty Dina menunjukkan keunggulannya dalam menekuni genre jazz tetapi penikmat musik di Bandung mengenali juga menjadi penyanyi lintas genre, seperti klasik hingga keroncong.  Walaupun kehadirannya baru terasa dua tahun terakhir ini, Alumni Psikologi Universitas Kristen Maranatha ini sempat membuat album anak-anak setelah diajak menyanyi oleh pencipta lagu anak-anak Julius Robinson.

"Rencana di 2024 masih fokus latihan lagu-lagu jazz, juga ingin mengembangkan diri  untuk mengajar vokal," kata Paty yang pernah jadi  juara pertama kategori anak-anak pada kejuaraan Kompas-Gramedia pada 2008, Hangzhou Choral Festival 2011, Florence Choral Competition 2013

Berikut petikan wawancara saya dengan Paty Dina, yang juga bekerja professional untuk kampanye produk  hingga SEO Coprywriter.  Wawancara ini untuk blog saya di Jurnal Gemini Kompasiana dan sebagian lagi untuk Cakrawala pada dua kesempatan melalui WA pada 4 dan 7 Agustus 2024.  Berikut petikannya.

Bagaimana ceritanya menjadi penyanyi, dalam tulisan di Uncov Paty tulisan Mariksa Ganisti disebut sebagai penyanyi lintas genre jazz, klasik dan keroncong, tetapi aku hanya mendengar di Youtube lebih kuat di Jazz?  Sejak kapan mulai menyanyi

Awal sekali mulai bernyanyi umur 3 tahun karena ibunda memang suka bernyanyi. sejak kelas 3 SD sudah mulai aktif bernyanyi di paduan suara sekolah. Kemudian diajak serius untuk bernyanyi oleh salah satu pencipta lagu anak, Julius Robinson. Sempat membuat album anak-anak. Pada masa itu YouTube belum viral.

Masuk SMP Paty ikut ekstrakulikuler band. Pada masa itu diarahkan untuk bernyanyi Keroncong, diminta untuk menjadi musisi muda anti-mainstream. Sempat juga mencoba bernyanyi countries, tetapi karena belum menemukan mentor lagu country yang cocok Paty kembali bernyanyi Keroncong.

Saya juga sempat diundang menjadi guest star di TVRI dalam acara "Gebyar Keroncong" dan sempat juga menjadi Guest Star Singer untuk acara "Solo Keroncong Festival" bersama musisi keroncong senior Koko Thole

Dalam situs Uncov  disebutkan ikut pertukaran pelajar ke Brazil dan dapat budaya jazz latin, kapan itu terjadi? Memang SMA di Bandung ya? Apa yang menariknya Latin Jazz khususnya dan musik jazz umumnya?  

Saya memang ikut pertukaran kultural ke Brazil 2014-2015 ketika duduk di bangku  SMA  Santa Angela Bandung. Latin Jazz menjadi menarik karena memiliki nada-nada yang khas terutama lagu-lagu yang dibuat oleh Antonius Carlos Jobim. Banyak musisi lain yang juga mengagumi progresi chord, progresi nada yang dibuat oleh Jobim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline