Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

The Room 19, Bukti Bandung Kota Kreatif dengan Warga Gemar Membaca

Diperbarui: 11 Juli 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Storytelling Pesona Sejarah Bandung bersama Ryzki Wiryawan-Foto: Koleksi The Room 19

Bandung boleh dibilang kota pelajar sekaligus kota kreatif yang luar biasa.  Badan Pusat Statistik (BPS)  Provinsi Jawa Barat mengungkapkan Angka Partisipasi Kasar lulusan Perguruan Tinggi (APK PT) pada 2022 mencapai angka 48,70 meningkat tajam pada 2021 di angka 41,77. 

Jumlah ini nyaris mencapai separuh dari populasi kota, sekira 2,7 juta jiwa.  Bahkan jumlah ini mengalahkan Provinsi DKI Jakarta yang level APK PT nya baru mencapai 40, 05 (2021).  Bahkan pencapaian APK PT Kota Bandung di atas nasional  pada 2022 yang angkanya menurut Data Boks yaitu  36,31.   Jika Indonesia kalah dengan Malaysia di angka 43, maka kota Bandung sendiri  mengalahkan negeri jiran itu.

Oke, kita beralih ke Indeks Membaca. Masih menurut BPS, Indeks Membaca warga Kota Bandung menyentuh angka 78,81 seperti dikutip dari Bunda Literasi Kota  Bandung  Linda Nurani Hapsah di situs Provinsi Jawa Barat pada 21 Mei 2024.  

Angka ini hampir sama dengan yang dilaporkan Perpustakaan Nasional pada 2022, Kota Bandung menyentuh angka 72,15  berada pada posisi keempat , beda tipis dengan peringkat pertama Yogyakarta 73,21.   Sementara Jakarta Pusat ada di bawah Kota Bandung yaitu 71,51.  Bagaimana Posisi  Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Utara? Di luar 10 besar.

Klop kan? Bagaimana dengan  perpustakaan.  Ya, Jakarta sih unggul punya perpustakaan megah seperti Perpustakaan Nasional di Merdeka Selatan dan Salemba. Bandung selain mempunyai perpustakaan Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, juga  punya banyak sejumlah perpustakaan independent yang terus tumbuh.

Bandung punya Pustakalana, Perpustakaan Ajip Rosidi, Kineruku, Indeks, Perpustakaan Salman ITB, Pitimoss dan Taman Baca Hendra dan kini paling anyar adalah The Room 19 sebuah perpustakaan yang didirikan oleh Reiza Haritz, alumni Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran bersama dua rekannya Alia dan Edo pada akhir 2023.

Menurut Reiza, The Room 19 yang terletak di Jalan Dipati Ukur  ini terdiri tiga Shift, yaitu Shift A (10.00-14.00), Shift B (14.00-18.00) dan Shift C (18.00-22.00).   Rata-rata pengunjung harian di angka 40 orang dengan koleksi buku di angka 1.400-an.

Itu juga karena keterbatasan tempat dan dana yang kini menjadi prioritas.  Rencananya kalau dana memadai, mereka akan mencari tempat yang luas lagi untuk mengakomodir koleksi, pengunjung dan membuat  berbagai kegiatan.

"Kami ingin memfasilitasi teman-teman yang baru pulang kerja atau kuliah, sambil mencari aktivitas yang lebih santai. Biasanya shift ketiga lebih sering ramai di Jumat dan akhir pekan, karena sering digunakan sebagai tempat bertemu teman dan mengobrol," ujar Reiza ketika saya hubungi, 11 Juli 2024.

Reiza yakin dengan pendanaan yang mumpuni bukan tidak mungkin perpustakaan buka sampai  24 jam.  Saat ini saja The Room 19 buka pada Sabtu dan Minggu.

"Kami membayangkan perpustakaan  yang hidup. Perpustakaan yang ramai dengan gagasan, ramai dengan kegiatan-kegiatan. Bukan sekedar tempat untuk menyimpan atau mengoleksi buku tetapi juga menjadi wahana, sarana menghidupkan gagasan-gagasan yang tersimpan di buku," ungkap Reiza.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline