Gempa Bumi yang melanda Yogyakarta pada 27 Mei 2006 membuat sebuah tengkorak manusia berumur 170 ribu tahun. Kalau saja hanya tengkorak purba yang diperkirakan berusia 170 ribu tahun lalu.
Kalau usia tengkorak saja hal yang biasa, karena tengkorak manusia purba tertua di Pulau Jawa adalah Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup 15-20 juta tahun lalu. Namun yang menggemparkan adalah panjang tengkorak itu yang mencapai hampir dua kilometer.
Adegan awal Tengkorak karya sutradara Yusron Fuadi sangat menghentak mirip cerita serial X-Files. Film yang dirilis pada 2018 itu langsung menyuguhkan potongan para ahli mancanegara, pandangan para pejabat, hingga warga sekitar mengenai penemuan tengkorak. Tentu saja segera menjadi berita dunia.
Manusia seperti apa yang pernah hidup masa itu? Atau itu tengkorak siapa? Raksasa dalam cerita dongeng tidak akan sebesar itu? Apa Yusron ingin membuat film tentang alien yang datang ke Bumi? Demikian awalnya saya duga.
Saya teringat kehebohan adanya pyramid yang lebih tua dari yang ada di Mesir berada di Gunung Padang saja sudah menggemparkan padahal baru tulisan di sebuah jurnal, apalagi itu benda nyata yang bisa dilihat oleh siapapun . Dalam hal ini Yusron memperkenalkan pada konflik.
Dengan alur yang cukup lambat, dengan mencampurkan Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa hingga Bahasa Asing dari orang-oran yang tertarik pada kehadiran tengkorak, awalnya saya menyangka Yusron ingin mengadaptasi "Serial konspirasi terkait dengan keberadaan Alien. Nah para pelaku yang terlibat konspirasi punya kepentingan apa yang ada di balik tengkorak itu, termasuk juga dunia internasional.
Begitu pentingnya kehadiran tengkorak raksasa itu IMF sampai menawarkan penghapusan utang luar negeri Indonesia dan kompensasi yang besar sampai 23 miliar USD, asal tengkorak itu dihancurkan. Namun mereka tidak menjelaskan secara detail apakah karena bisa menimbulkan histeria massal? Atau ada agenda tersembunyi.
Korban jiwa berjatuhan. Seorang mahasiswa UGM dan jurnalis lepas ditemukan tewas setelah mengunjungi lokasi Tengkorak yang disebut dalam film berada di Kedungmiri, Bantul. Yang namanya konspirasi, seperti dalam X-Files tentu saja tidak ada pengakuan dan penyelidikan terbuka. Pelakunya disebut Tim bernama Kamboja namun pemerintah menyangkal keberadaannya. Lah, serial X-Files juga begitu?
Cerita bergulir, dibentuk badan bernama Balai Penelitian Bukit Tengkorak (BPBT), di mana salah seorang yang diterima adalah mahasiswi semester 7 bernama Ani (Eka Nusa Pertiwi). Dia sering mendapat tugas untuk melayani seorang professor dari Prancis yang suka kopi tertentu dan Ani yang membelikannya pesanannya melalui sebuah catatan.
Hanya terjadi perkembangan di belakang layar, Tim Kamboja membantai semua pegawai, kecuali Ani yang lolos dari percobaan pembunuhan di tempat kosnya. Penyelamat misterius itu adalah seorang dari pasukan Kamboja bernama Yos (Yusron Fuadi) . Dia melarikan Ani ke bapak angkatnya Letnan Jaka (Guh S Mana). Mereka pun jadi buruan.