Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Marina Nur Azizah: "Yuk Gas, No Trash!"

Diperbarui: 24 Mei 2024   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marina Nur Azizah-Caption: inisiasi di Komunitas Susthought "Yuk Gas, No Trash"-Foto: Dok Pribadi Marina

Marina Nur Azizah menambah deretan milenial di Indonesia maupun global yang sadar bawa jika lingkungan hidup rusak, maka akibatnya menimpa generasi dia ketika dia besar dan anak-anak mereka.

Dara kelahiran Purwakata,  21 Juli 2000 memang tercatat aktif di banyak organisasi.  Pengalaman pertama, ketika Marina Nur Azizah menjadi Ketua Umum Asrama Putri Ma'had Tarbiyah Islamiyah (2014-2015), pada usia masih belia.

Marina Nur Azizah yang kini menjadi mahasiswi  Ilmu Al-Quran dan Tafsir di STAI  Al Muhajirin, Purwakarta. Di almamaternya, dia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa IAT STAI Al-Muhajirin (2023-2024), serta Koordinator Departemen Minat dan  Bakat BEM STAI Al Muhajirin (2023-2024).

Dia  mencetak prestasi mulai dari Juara 1 Pidato Bahasa Inggris Putri se-Jawa Barat dalam AKSIOMA. Juara 1 Pidato  dan Karya Tulis Ilmiah Hari Santri se-Yayasan Al-Muhajirin. Dia juga anggota Delegasi Garuda Nusa Youth Summit Edisi 3 Negara ASEAN.  

Selain itu Marina juga aktif menulis, di antaranya terkait lingkungan hidup, yaitu KTI UIN Jakarta : Penerapan Sistem Zero Waste Dalam Lingkup Pondok Pesantren (Living Qur'an Implementasi Q.S. Al-A'raf : 85).  Kini dia mewakili Purwakarta dalam event Pemuda Pelopor se-Jawa Barat 2024.

Berikut wawancaranya dengan saya melalui Whatsapp pada 24 Mei 2024, saya menyebutnya sebagai Adinda (adik) karena seperjuangan dalam kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Mengapa Adinda Marina tertarik jadi aktivis lingkungan?

Alasan saya tertarik untuk terjun ke bidang lingkungan hidup diantaranya karena kekhawatiran saya terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan dari buruknya pengelolaan sampah. Ketika saya mendalami keilmuan terhadap dampak negatif tersebut, sekaligus  juga melihat kondisi di lingkungan sekitar.

Dari sana timbul keinginan dan semangat saya untuk terus melaksanakan program yang saya buat semakin tinggi.  Saya khawatir jika masalah sampah ini dibiarkan, maka lingkungan akan rusak dan generasi mendatang tidak lagi dapat merasakan indahnya alam sekitar.

Memangnya sampah menjadi masalah besar di Purwakarta? (tempat tinggal Marina)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline