Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Braga Free Vehicle, Jika Terwujud Keren

Diperbarui: 3 Mei 2024   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan Braga sebagai salah satu spot terkenal di Kota Bandung (Pixabay/YukiZR)

Saya menyambut baik rencana Pemerintah Kota Bandung untuk menerapkan program Braga Free Vehicle. Rencananya setiap akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu, kawasan Braga bebas dari kendaraan bermotor.

Seperti dikutip dari Situs Kota Bandung, Penjabat Wali Kota Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan program Braga Free Vehicle bertujuan mengurangi kemacetan, sekaligus juga untuk meningkatkan pariwisata sekaligus menghidupkan budaya lokal.

Kalau saya tidak salah tangkap, jika itu terjadi menurut rencana Braga Free Vehicle diterapkan Mei mendatang, pada akhir pekan pengunjung Braga berjalan kaki menelusuri keindahan salah satu spot Kota Bandung yang masih mempunyai banyak bangunan bersejarah yang termasuk Bandung Heritage.

Saya kira juga Pemkot menambahkan atau memberikan peluang untuk digelarnya pertunjukkan acara dan atraksi seni dan budaya di kawasan Braga. Komunitas seni tradisional, band indie yang banyak bertebaran di Kota Bandung akan mendapatkan kesempatan untuk promosi.

Yang ada di benak saya, Braga Free Vehicle seperti layaknya ketika saya mengunjungi acara Braga Festival pada September 2012 dan 2013. Selama akhir pekan itu seluruh Jalan Braga dari Suniaraja hingga Alun-alun itu ditutup, lalu spot musik dan stand-stand UMKM, kerajinan hingga kuliner.

Kemudian pengunjung pada jam tertentu singgah di Gedung Majestik (bekas bioskop) untuk menyaksikan beberapa acara atau talkshow. Dengan demikian pengunjung Braga Festival mendapatkan paket komplit. Banyak juga spot untuk swafoto.

Spot musik spontan di Braga, kesan merakyat-Foto: Irvan Sjafari diambil 2023

Menjelajah Braga adalah seperti lorong waktu, selain De Majestic, terdapat Gedung Bioskop Braga Sky berdiri 1957 dan kini menjadi tempat hiburan, Toko Kacamata A. Kasoem bersejarah berdiri 1950-an dan Rumah Makan Braga Permai dan Rumah Makan Sumber Hidangan dari era Kolonial, serta sejumlah toko lainnya yang saya harap tetap berfungsi.

Salah satu daya tarik Braga yang saya sukai ialah sebuah hotel khusus Backpacker Chez Bon Hotel (pernah dimiliki almarhum Bondan Winarno dan kini berganti nama jadi Populaire. Saya juga pernah menginap di sini dengan nama baru.

Saya suka menginap di hotel backpacker yang letaknya begitu strategis. Dulu kami backpacker makan pagi di atap (roof) roti dan telur dadar atau selai secara prasmanan dan ngobrol dengan tamu mancanegara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline