Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Dampak Pergerakan Tanah Bandung Barat, 28 Rumah Akan Direlokasi

Diperbarui: 5 Maret 2024   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi Pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Bandung Barat-Foto: Portal Bandung Barat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan dari hasil kaji cepat sebanyak 28 rumah harus direlokasi dari lokasi bencana pegerakan tanah Kampung Cigombong, Desa Cibedug , Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat pada 29 Februari dan 1 Maret 2024.

Rumah-rumah ini telah terdampak dan berada di zona merah rawan pergerakan tanah. Bahkan menurut Suharyanto tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan jumlah rumah yang harus direlokasi.

Diperkirakan kalau kemungkinan potensi ancaman itu  terjadi maka jumlah  yang harus pindah mencapai 40 hingga 50 rumah.

"Penanganan setelah tanggap darurat di tahap rehabilitasi dan rekonstruksi adalah kita harus dilakukan relokasi. Di daerah ini sudah tidak bisa lagi digunakan untuk permukiman warga," kata Suharyanto usai memimpin rapat koordinasi penanganan bencana pergerakan tanah dan tanah longsor di Posko Darurat Bencana, Kantor Kecamatan Rongga,  5 Maret 2024.

BNPB telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)  terkait tahapan relokasi.Koordinasi diperlukan untuk asesmen lokasi mana yang paling direkomendasikan.

Sementara itu Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat berikut jajarannya mulai dari BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung Barat dan seluruh unsur forkopimda lainnya akan menyediakan lahannya dan proses pendataan lebih lanjut.

"Pemerintah Daerah atas rekomendasi Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi. Ini tentu saja nanti akan dievaluasi dan diasesmen mana yang paling baik," ungkap Kepala BNPB.

Suharyanto memastikan bahwa hingga hari ini, fokus utama dari penanganan darurat adalah bagaimana memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi dengan baik.

Selama masa tanggap darurat, maka seluruh rangkaian proses yang masuk dalam tahapan ini menjadi prioritas utama.

"Saat ini masih dalam tahap tanggap darurat. Ada 192 warga yang mengungsi. Tentu saja BNPB memberikan bantuan untuk memastikan para pengungsi ini terpenuhi kebutuhan dasarnya," tutur dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline