Tim Peneliti dari Universitas Negara Bagian Oregon memperingatkan bahwa pemakaian pestisida di areal pertanian dan pemukiman bisa mempengaruhi ikan, sekalipun dalam konsentrasi yang rendah. Bahkan pengaruhnya bisa menurun dari generasi ke generasi.
Guru Besar Ekotoksikologi di Hatfield Marine Science Center di Universitas Negara Bagian Oregon Susanne Brander salah seorang penelit menyampaikan temuan anyar ini meningkatkan kekhawatiran tidak hanya pada ikan.
Imbasnya, kata Brander pada semua vertebrata yang terpapar pestisida yang umum digunakan, akhirnya juga pada manusia.
"Paparan ini terjadi tidak hanya pada ikan-ikan ini, tapi juga pada semua organisme akuatik di wilayah yang menerima limpasan air dari wilayah yang dihuni manusia," kata Brander seperti dikutip dari situs Universitas Negara Bagian Oregon 19 Februari 2024.
Dia mengungkapkan timnya mengamati pengaruh pada tingkat populasi jika ikan yang terpapar selama beberapa hari sebagai embrio dan larva.
Dampak pada Keturunan Ikan
Ikan yang terdampak menghasilkan keturunan yang cacat perkembangannya. Sementara pada ikan jantan yang tidak mampu menghasilkan banyak sperma.
Perubahan iklim juga memperluas jangkauan geografis banyak spesies serangga. Perubahan iklim menyebabkan peningkatan dan meluasnya penggunaan pestisida baik di lingkungan pertanian maupun pemukiman. Akibatnya, lanjut Brander hal ini meningkatkan potensi lebih banyak organisme yang terpapar bahan kimia berbahaya.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science and Technology ini menggunakan ikan silverside pedalaman sebagai model spesies ikan yang umum di muara dan perairan laut Amerika Utara, dengan fokus khusus di Teluk San Francisco dan Delta Sacramento-Joaquin.
Peneliti OSU memilih tiga pestisida piretroid yang umum digunakan (bifenthrin, cyfluthrin dan cyhalothrin) karena neurotoksisitasnya yang tinggi dan keberadaannya yang konsisten di perairan Bay-Delta. Pestisida ini juga banyak digunakan dan terdeteksi secara nasional.