Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Amazon Alami Kekeringan Terburuk, Lebih Seratus Lumba-lumba Mati

Diperbarui: 3 Oktober 2023   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ihttps://wtop.com/world/2023/10/more-than-100-dolphins-dead-in-amazon-as-water-hits-102-degrees-fahrenheit/nput sumber gambar

Kekeringan ekstrem hantam Amazon membuat seratusan lumba-lumba mati.  Hewan ini menjadi indikator potensi bencana ekologis.

Perubahan iklim dan pemanasan global menunjukkan keganasannya.  Di satu sisi musim panas ekstrem membuat hutan di Kanada, Yunani, Spanyol, bahkan sebuah kota Hawaii terbakar dengan skala luas, sementara di bagian dunia lain supertopan dan banjir bandang memporakporandakan pemukiman.

Panas ekstrem membuat September berlalu dan memasuki Oktober di Brazil tidak ceria. Otoritas dan warga setempat menemukan lebih dari seratus lumba-lumba mati mengenaskan di wilayah Amazon imbas dari kekeringan terburuk sepanjang sejarah wilayah tersebut.

Suhu air yang mencapai rekor tertinggi yang di beberapa tempat bahkan melebihi 102 derajat Fahrenheit atau sekitar 39 derajat Celcius. Menurut Institut Mamirau, sebuah fasilitas penelitian yang didanai oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil  seemua lumba-lumba mati  menghuni Danau Tef selama tujuh hari terakhir.

Lembaga tersebut mengatakan tingginya jumlah kematian tersebut merupakan hal yang tidak biasa dan memperkirakan suhu danau yang mencapai rekor tertinggi serta kekeringan bersejarah di Amazon mungkin menjadi penyebabnya.

Berita ini kemungkinan akan menambah kekhawatiran para ilmuwan iklim atas dampak aktivitas manusia dan kekeringan ekstrem terhadap wilayah tersebut. Meskipun demikianlembaga  tersebut menyatakan masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kejadian ekstrem ini.

Sungai Amazon, saluran air terbesar di dunia, saat ini sedang memasuki musim kemarau, dan beberapa spesimen fauna sungai juga mengalami suhu yang mencapai rekor tertinggi.

CNN Brazil melaporkan para peneliti dan aktivis mencoba menyelamatkan lumba-lumba yang masih hidup dengan memindahkan mereka dari laguna dan kolam di pinggiran sungai ke bagian utama sungai yang airnya lebih dingin.  Namun operasi tersebut tidak mudah karena letaknya yang terpencil.

"Memindahkan lumba-lumba sungai ke sungai lain tidaklah aman karena penting untuk memverifikasi apakah ada racun atau virus, sebelum melepaskan hewan tersebut ke alam liar," Andr Coelho, peneliti di Institut Mamiraua, mengatakan kepada CNN Brasil.

Dampak Lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline