Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Jurnal Risa: Horor Ramah Anak Ajarkan Kearifan Lokal

Diperbarui: 23 Juli 2023   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Disney + Hotstar

Saya jatuh hati pada Danur Universe adaptasi dari novel dan cerita karya Risa Saraswati pada pandangan pertama, yaitu ketika saya menyaksikan Danur: I Can See The Ghost pada April 2017 silam.

Sejak itu saya bela-belain menonton Danur Universe bahkan kini Jurnal Risa yang merupakan serial streaming sudah saya selesaikan tonton pada 23 Juli 2023 ini.

Secara umum dulu ya, apa sih yang memikat dari Danur Universe? Pertama sinematografinya tidak menawarkan adegan mesum, cewek berpakaian seksi bahkan lagi mandi. Sebagian film horor Indonesia kerap memaksakan menyelipkan adegan ini yang sebetulnya tidak penting.

Kedua, ceritanya orisinil dan membumi menceritakan pengalamannya sebagai anak indigo dengan hantu anak-anak dan remaja Belanda yang meninggal pada masa pendudukan Jepang hingga awal Perang Kemerdekaan. Tentunya juga dengan hantu di luar ras Eropa, seperti Asih.

Fakta Sejarah Sosial

Ketiga, yang paling terpenting Danur Universe menemukan fakta sejarah sosialnya yang membuat saya tertengun dan miris apa iya, ternyata bukan saja tentara Belanda yang berbuat keji dan angkara terhadap bangsa Indonesia seperti peristiwa Wasterling, Rawagede, Peniwen yang sudah masuk ke pengadilan HAM.

Tetapi pada awal Perang Kemerdekaan pelampiasan kemarahan terhadap orang Eropa dan Indo Eropa atau siapa yang saja yang dianggap terkait dengan kolonial tak kalah kejamnya.

Hanya saja pelaku kekejaman itu bukan otoritas resmi tetapi spontan dari kalangan akar rumput, sementara tentara Belanda dan kaki tangannya melakukan atas nama Kerajaan Belanda.

Belum ada data yang pasti berapa jumlah orang Eropa yang dibantai tentara Jepang dan orang-orang Indonesia yang benci terhadap bangsa Eropa awal Perang Kemerdekaan. Tetapi kalau kejadiannya di Bandung sangat masuk akal mengingat warga Belanda yang tinggal cukup besar.

Jurnal Risa bercerita tentang pengalaman Risa dan sepupunya pada usia remaja awal pada 1998 tentang pertemuan dengan hantu keluarga Anelies yang menjadi korban pembantaian masa chaos itu.

Hasilnya kebencian para hantu itu terhadap orang Indonesia bisa dimaklumi seperti kata hantu Anelies pada Risa: "Kalian membunuh keluargaku!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline