Di tengah pesatnya perkembangan kreativitas animasi, Indonesia tidak punya buku sejarah animasi dan kurang diperhitungkan dalam peta sejarah animasi dunia. Selain itu ada jarak antara lulusan dan kebutuhan industri.
Sejarawan sekaligus novelis Dyah Indra Mertawirana menyampaikan di tengah kebangkitan animasi Indonesia-sekalipun terlambat dibanding dengan negara seperti Amerika Serikat dan Jepang-tidak ada satu pun buku tentang Sejarah Animasi Indonesia.
"Ngeri nggak! Padahal Indonesia sudah punya SMK Animasi dengan produksi animasi luar biasa. Dengan tidak adanya buku Sejarah Animasi, timbul tanda tanya kurikulumnya pakai apa ya?" ungkap alumni Sejarah Universitas Sanata Dharma ini dalam acara Muspen Talk "Berkreasi Melalui Animasi" yang digelar pada 30 Maret 2023 di Museum Penerangan Taman Mini Indonesia Indah.
Yang tak kalah menyedihkan dalam peta sejarah animasi setidaknya di dalam buku sejarah animasi dunia terbitan karya penulis Italia Giannalberto Bendazzi, terbitan 1995 ini Indonesia hanya dibahas satu paragraf. Satu sosok yang disebut adalah Sasono Harjo, sutradara film animasi di era 1980-an.
"Ngeri nggak! Padahal negara lain bisa diulas dua halaman. Andaikata Bendazzi datang tahun ini kita bisa direview 1 halaman. Karena pada 2011 progress produksi animasi kita luar biasa," ujar penulis skenario Biyani ini
Padahal Indonesia punya modal besar untuk maju pesat di Industri Animasi. Pertama, modal latar belakang sejarah yang sangat jauh dibanding negara yang kini disebut adidaya animasi. Peneliti evolusi manusia dan kimia bumi dari Universitas Griffith Maxime Aubert ketika meneliti pertanggalan absolut seri uranium dari deposit mineral permukaan cadas di Nusantara menemukan lukisan dua yang usianya tua sekali.
Di antara lukisan gua di, di Maros, Sulawesi usianya 39 ribu hingga 17.400 tahun lalu, di Sangkulirang-Mangkalihat Kalimantan Timur 40 ribu tahun lalu. Tapi terakhir 2021 Maxime bilang 45.500 tahun lalu lukisan gua di Sulawesi. Gambarnya hidup.
Fakta sejarah lainnya ialah Candi Borobudur yang memiliki 2.672 relief menggambarkan cerita lengkap atau hanya satu episode tertentu. Bukti lainnya ialah Wayang beber menggambarkan 18 penggalan dari kisah Damarwulan.
Wayang beber mengangkat kisah cinta Damar Wulan dan Anjasmara berlatar belakang Perang Blambangan-Majapahit. Mulai dikenal pada abad ke 13 zaman Pajajaran.
"Ada juga cerita Panji yang kini diadaptasi oleh Thailand. Dongengnya mirip. Jadi zaman itu negara lain meniru," kata perempuan yang karib disapa Dyah Merta ini.