Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Petualangan Manuk Dadali (12, Mengejar Kumpeni)

Diperbarui: 7 Mei 2022   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-Foto: Irvan Sjafari,

Dua Belas:   Mengejar Kumpeni

Purbaendah dan Bagus Sucahyana berenang cukup jauh di Ranu Kumbolo.  Mereka berada di dekat sisi yang berseberangan dengan posisi teman-temannya.  Bahkan berlindung di balik sebuah bangunan terapung yang disengaja untuk menolong orang-orang yang tiba-tiba mengalami bahaya kalau berada di tengah danau. 

"Berani bercinta  di tempat ini?" ujar Bagus.

Purbaendah tidak menjawab. Di hanya memamerkan tertawa genitnya, lalu menarik Bagus lewat kedua lengannya yang kokoh.  Mereka berciuman berapa saat. Bagus merasa libidonya dibangkitkan. Purbaendah menggoda sambil cekikan. Untuk beberapa menit bertatapan.

Sampai mereka melihat ada cahaya di langit, bekas ledakan robot yang terlontar. Kemudian ada mayat serdadu  VGC terapung dekat mereka.

"Si borokokok itu lagi? Nggak mau lihat urang senang yeeuh!" umpat Purbaendah. Lalu mereka berenang  ke tepian menyeret ransel kedap air mereka dan segera mengganti pakaian. 

Tak lama kemudian junjungan Purbaendah, Subarja datang.  Ketiganya berlalu mengitari  danau dengan cepat, lalu naik ke jalan raya. 

"Sepertinya ada keramaian," ucapnya. "Tepatnya keributan!"

                                                                     ****

Setelah terlibatan pertempuran seru, Purbaendah, Bagus dan Subarja menaiki kendaran militer ke Batu Asparagus. Di sana sudah menunggu Zia, Kanaya dan Farid. Sementara Nisa dan Tantri  juga khawatir karena Ciciek termasuk yang diculik oleh VGC.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline