Sebelas : Siren Berani Lawan Kumpeni
Malam itu Aurora tidur di bawah bersama ibunya setelah lama tidak berjumpa dan juga bertemu adik-adiknya. Sementara Raya, Robin, Daud, Ciciek, Cynthia, Sono dan manusia yang baru meloloskan diri tidur di pulau.
Berapa serdadu bergantian berjaga mereka mendapat firasat bahwa Van De Bosch tak akan melepaskan mereka ingin menangkap Sono.
Malam yang pekat ratusan sosok manusia dengan sayap seperti gagak melayang di atas gugus karang itu. Mereka langsung melepas tembakan menewaskan dua serdadu Kapten Daud dan seorang penjaga pulau, serta satu siren.
Mahluk itu pun menyerukan suara lantang. Seorang serdadu Kapten Daud balas menembak, seorang serdadu VGC terdorong ke atas dan tewas. Raya dan Robin terbangun mengambil senjata high voltase mereka menembak dengan tepat satu robot hancur korslet, serta satu serdadu VGC jatuh terhempas karena hangus.
Para penjaga pulau dari manusia juga mempunyai senjata api. Satu robot berhasil dijatuhkan dengan roket. Seorang serdadu terhempas dengan panah dari gigi yuy sanca diujungnya yang sudah dikasih bisa oleh satu siren, diikuti serdadu lainnya.
Sebaliknya siren dan penjaga manusia itu terkena tembakan paser. Panah-panah pun melayang, seorang serdadu lagi dan satu robot lagi jatuh dan meledak menimpa karang.
Para penjaga juga menewaskan dua serdadu di udara dan menghancurkan satu robot. Para siren juga mengeluarkan senjata sinar biru yang menghancurkan robot NKC hingga berkeping.
Namun pasukan VGC sudah mendarat di karang jumlahnya terlalu besar. Mereka dipimpin Kapten Raymond."Operasi Gagak!" teriaknya.
Di sebelahnya Vaandrig Steven Revijne yang begitu geram karena kawannya Kufeller dibantai di Mahameru mengamuk membunuh berapa penghuni pulau. Bahkan seorang remaja tertembak. Raya geram lalu menembak high voltase dengan maksimal dan Revijne luluh menjadi debu.