Tujuh: Pertempuran di Ranu Kumbolo
Pemerintah Kota Mahameru membangun replika Ranu Kumbolo dengan akurasi 70 persen dengan luas danau buatan 25 hektare dan daratan mengitarinya sekitar 25 hektare di atas ketinggian dua ribu meter di atas permukaan laut.
Bedanya adalah ada hamparan bunga lavender di kawasan yang disebut Oro-oro Dompo, mengganti bunga verbena yang di Semeru Bumi. Tanaman verbena konon dituding jadi parasit, tentunya ada hamparan sabana dan pohon cemara.
Untuk mencapai kawasan Ranu Kumbolo pengunjung mendaki bukit buatan dengan keterjalan 45 derajat sepanjang dua kilometer dari jalan Kota Mahameru. Kalau pengunjung mau hiking lagi dari Ranu Kumbolo ke Oro-oro Dompo ada tanjakan cinta buatan menuju jalan atas. Dari Ranu Kumbolo ini saja sudah tampak pemandangan puncak Kota Mahameru.
"Gila! Gila! Gila! Yang buat tempat perkemahan ini!" seru Bagus kagum.
Dia bersama Purbaendah memutuskan naik dengan berjalan kaki membawa ransel seolah mendaki gunung benaran. Begitu juga Zia, membawa Farid, Kanaya, Yura walau hanya butuh sejam untuk sampai ke Ranu Kumbolo. Awak dari Manuk Dadali tidak ada yang pakai sepeda Maurizia. Mereka ingin merasakan sensasi mendaki.
Namun semua awak membawa perisai yang pemicunya disembunyikan di pinggang dan senjata high voltase pendek. Purbaendah dan Raya membawa cambuk api.
Hanya Letnan Robin dan Subarja yang membawa senapan high voltase. Kapten Daud membawa sembilan serdadunya membawa senapan api.
Cynthia ikut bersama Ciciek yang membawa dua robotnya N154 dan T3. Robot Lutung Kasarung juga ikut namun dia bergerak dari cemara hingga cemara.
Sebetulnya ada perkemahan satu sekolah menengah di tepi Ranu Kumbolo. Alvin Ma ingin menyuruh mereka turun setelah insiden di Balai Kota. Tetapi dewan bilang tidak. Jangan bikin panik masyarakat.