Seorang penyanyi terus berinovasi, terus bereksperimen, berani mengeluarkan segala kemampuan pada setiap kesempatan. Hal inilah yang dilakukan penyanyi asal Bandung Yura Yunita yang ternyata mampu mengerjakan "Term of Reference" yang diberikan padanya dalam Melodi Layar Perak (lagu tema film) yang digarap oleh Erwin Gutawa Orchestra pada Kamis malam 24 Desember 2020.
Ini satu peristiwa/Ini cerita sedih gembira/Ini kasih kami tiga saudara/Kami hidup berkasih mesra. Penyanyi kelahiran 9 Juni 1991 ini membuka konser yang digelar secara virtual dengan media Youtube lewat lagu "Tiga Dara".
Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad ini menyuguhkan karakter suara jazz broadway-nya, sepintas mirip dengan suasana 1950-an persis ketika lagu itu menjadi populer dengan film yang bertajuk sama pada 1957, tetapi dia juga menjadikannya bernuansa kekinian.
Kali ini Yura tidak menampilkan koreografinya yang lincah seperti ketika membawakan lagu "Hoolala", namun lebih santai dan anggun mirip seperti dia menyanyikan lagu era 1950-an juga, yaitu "Aksi Kucing" di Prambanan Jazz pada 2017.
Berbalut baju serba putih, Yura menambah kesan anggun dan menunjukan peningkatan performanya di panggung. Pada bagian refrain Siapa nyana siapa menduga/Tiga dara kenal asmara/Siang malam hati merindu , Yura semakin menunjukan karakternya tanpa meninggalkan pakem tahun 1950-an menjadikan lagu ini cocok didengar juga oleh mereka yang pernah mengalami 1950-an hingga generasi milenial.
Yura mengakhiri ini dengan gayanya hingga tetap berpijak pada kekinian. Tentunya juga aransemen dan komposisi musik apik, kompak dan harmoni dari Erwin Gutawa.
Penampilan pelantun "Balada Sirkus" ini semakin meningkatkan ketika dia membawakan salah satu lagu soundtrack film "Petualangan Sherina" bertajuk "Lihatlah Lebih dekat", yang juga kental dengan nuansa jazz braodway-nya. Lagu garapan Elfa Secioria itu memberi contoh bagaimana lagu dalam film bisa bercerita perasaan tokohnya, memang sejak diciptaan sudah bernuansa jazz broadway.
Hatiku sedih/Hatiku gundah/Tak ingin pergi berpisah/Hatiku bertanya/Hatiku curiga/Mungkinkah kutemui/Kebahagiaan seperti disini
Yura menyanyikannya bak opera menyayat, sedikit keluar dari karakter yang saya suka ceria seperti kebanyakan lagunya, kena di hati. Ketika mendengarkan Yura menyanyikan lagi itu kedua kalinya, melalui rekaman di Youtube, Saya ingat jadi "kawan dekat saya" yang kerap jalan dengan saya waktu di Bandung, namun setahun itu tidak bisa bersua. Rasanya ingin menangis.
Dalam Lihatlah dari Dekat, senandung dari Yura, hu..hu.hu malah terasa lebih menyayat, sementara dalam "Tiga Dara" jutsru memberikan nuansa riang.
Pergilah gundah/Jauhkan resah/Lihat segalanya lebih dekat/Dan 'kubisa menilai lebih bijaksana/ Mengapa bintang bersinar/Mengapa air mengalir. Pada bagian itu karakter suara Yura benar-benar keluar. Good Job.