Sewaktu mengunjungi Perpustakaan Nasional di Salemba beberapa bulan lalu, saya tak sengaja menemukan artikel bersambung terkaitan Persib Bandung yang dimuat di "Berita Priangan" tiga kali berturut-turut pada 1 Juli, 8 Juli, dan 15 Juli 1939. Artikel itu terkait atas hasil babak final kejuaraan antar perserikatan yang berlangsung di Solo pada akhir Mei 1939 dengan hasil yang tidak memuaskan.
Kegagalan Persib mendapatkan kritik dari seorang pengurus klub yang namanya disamarkan yang menuding sebagai cermin kinerja pengurus, baik organisasi maupun melakukan skorsing terhadap pemain kunci perserikatan yang berdiri sejak 1933 itu.
Sebagai catatan para pendukung Persib mengharapkan kesebelasannya mengulang prestasi pada Mei 1937 di mana kesebelasan ini menjadi juara mengalahkan Persis Solo di kandangnya dengan skor 2-1. Tentunya tudingan itu dibantah.
Tiga tulisan itu juga memberikan informasi tentang kiprah Anwar Sutan Pamuntjak sebagai Ketua Persib Bandung. Sejarah mencatat tokoh ini menjadi salah satu Komite Nasional Indonesia (KNI) Jawa Barat dan Barisan Pelopor.
Menurut sejumlah referensi Anwar merupakan kolega Oto Iskandar Di Nata yang sempat menjadi Wakil Ketua Persib Bandung. Sayangnya tidak ada informasi pria berdarah Minang itu sampai ada di Bandung dan apa saja kiprahnya.
Tulisan pertama bertajuk "Menoedjoe Setedentournooi PSSI 1940- Persib Kita Haroes Betoelkan" diulis oleh Sentot mengungkapkan kegagalan tim kesayangan warga Bandung (juga Jawa Barat) itu dalam mengikuti kejuaraan PSSI di Mataram (Yogyakarta).
Kegagalan itu tidak lepas dari kemeleut yang dihadapi Persib. Stendentournooi di sini maksudnya turnamen antar perserikatan (kota) se-Hindia Belanda.
"Poelangnja membawa telor lima biji, dengan tidak dapat memasoekan satoe gol atjan. Kekalahan jang sebegitoe besar soedah tentoe tidak membawa poetoes asanja pengoroes sebagai sportman, bahkan menambah satoe pengalaman dan mentjari sebab-sebabnja. Kesebelasannja tidak dapat membalas."
Artikel itu mengungkapkan cikal bakal Persib adalah PSIB (mungkin dimaksudkan artikel itu Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung dan NIVB (mungkin mengacu ke National Voetball Bond ). Bila dicrosscheck pada referensi lain PSIB dan NIVB ini yang melebur menjadi Persib pada 1933.
Kota Bandung pernah mendapatkan kehormatan menerima stendenttournooi (kejuaraan antar perserikatan) dari PSSI, malah yang paling menggemparkan. Semenjak itu turnamen antar perserikatan tidak pernah rugi dan mendatangkan uang buat kasnya.
Hasil buruk dari turnamen 1939 membuat pengurus Persib harus berbenah. Susunan Pengurus Persib pada 1939 dan tempat asal klub yang bergabung.
- Voorziter (Ketua) Anwar dari klub Singgalang ( mungkin maksud artikel ini Anwar St. Pamoentjak) dan kapten kesebelasan Arifin yang punya pengaruh besar.
- Sekretaris I adalah A Moenadi berasal dari klub Merapi
- Sekretaris Majelis Susunan Kesebelasan Persib dan Tarmidi sebagai Sekretaris II Persib berasal dari klub Soenda
- Competitieleider Joenoes dan Penningmeester Mohammad Koerdi dari Klub Diana