Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Dainty Ratnasari, Bisnis Boneka dan Pelestarian Beruang

Diperbarui: 22 November 2018   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dainty Ratnasari-Foto: Dokumentasi Pribadi.

Kalau Vina Panduwinata mengalunkan lagu "September Ceria" di ujung musim kemarau, maka Dainty Ratnasari  menjadikan November sebagai bulan ceria.  Pada awal November lalu wirausahawan boneka Teddy Bear di Kota Bandung ini merayakan ulang tahun bisnisnya yang menginjak tahun ke lima.

"Kami melakukan acara give away memberikan boneka kepada satu orang loyal custumer dengan syarat dia mengupload foto boneka beruangnya  dan diberikan caption menarik, sekaligus ucapan selamat  buat drBear.co (brand bisnis dari Dianty)," ujar Dianty melalui WhatsApp pada 16 November lalu.

Selain membuat lomba yang disounding tiga minggu sebelumnya dan diikuti banyak peserta, Dainty dan timnya membuat acara flash sale selama dua hari dan diskon hingga lima puluh persen. Pada tahun keenam ini perempuan kelahiran 18 November 1990 ini berkeinginan mengelola distributor dan memperluas reseller agar berada di setiap kota.

Dainty merintis bisnisnya pada 1 November 2013 silam. Inspirasinya dimulai ketika  alumni jurusan Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran ini bingung mencari suvenir untuk sahabatnya yang hendak lulus kuliah.

"Saya dan teman-teman satu genk mempunyai komitmen ketika lulus wisuda mau tuker kado yang anti mainstream.  Sayangnya sesudah keluar masuk toko suvenir untuk mencari kado buat wisudaan, saya nggak menemukan boneka atau barang apa pun yang memberi ciri khas tertentu. Semua suvenir yang saya temui pasti suvenir wisuda global, memakai baju toga dengan baju hitam," papar Dainty seperti dikutip dari   Majalahpeluang, edisi online 20 Juni 2018.

Modal awalnya Rp5 juta berasal dari   gaji terakhir Dainty saat bekerja di salah satu bank swasta pada Agustus 2013.  Selama September-Oktober, dia menyusun sistem kerja usahanya, baru  awal November 2013  dia meluncurkan produk pertamanya.

Produksi pertama  200 buah  boneka. Mulanya dengan cara dimasukkan ke konveksi boneka yang sudah ada.  Ternyata sambutan pasar pada awal ia menjalankan bisnis, terbilang lumayan. Dia meraih omzet Rp11 juta selama  satu minggu berjualan di wisudaan Unpad.

Kampanye Pelestarian  Beruang

Mengapa memilih boneka beruang Teddy?  Menurut dia  boneka  ini ikon yang tidak pernah lekang oleh waktu.  Hal itu berbeda dengan Marsya dan Pokemon, ada masa tenarnya. Mulai dari neneknya, ibunya, keponakannya menyukai Beruang Teddy.  Boneka ini tidak saja disukai cewek, tetapi juga cowok.

Sepengetahuan dia, setiap negara mempunyai mengadopsi Teddy Bear namun mengkreasikannya sendiri sesuai budaya mereka.  Kalau Belanda,  merancang beruang Teddy-nya tidak ada bulu dan cenderung berbadan kurus dan tinggi. Dainty merancang boneka Teddy-nya diilhami beruang madu Sumatera , spesies  asli Indonesia. Begitu juga desainnya.

"Mayoritas Teddy Bear yang diciptakan oleh drBear  adalah boneka beruang yang berwarna coklat, coklat muda, tua, hitam, jarang ada yang putih atau warna-warna lainnya. Mempunyai mulut yang moncong seperti beruang madu aslinya tapi dibuat lebih lucu dan ramah," ungkap dia.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline