Kalau Vina Panduwinata mengalunkan lagu "September Ceria" di ujung musim kemarau, maka Dainty Ratnasari menjadikan November sebagai bulan ceria. Pada awal November lalu wirausahawan boneka Teddy Bear di Kota Bandung ini merayakan ulang tahun bisnisnya yang menginjak tahun ke lima.
"Kami melakukan acara give away memberikan boneka kepada satu orang loyal custumer dengan syarat dia mengupload foto boneka beruangnya dan diberikan caption menarik, sekaligus ucapan selamat buat drBear.co (brand bisnis dari Dianty)," ujar Dianty melalui WhatsApp pada 16 November lalu.
Selain membuat lomba yang disounding tiga minggu sebelumnya dan diikuti banyak peserta, Dainty dan timnya membuat acara flash sale selama dua hari dan diskon hingga lima puluh persen. Pada tahun keenam ini perempuan kelahiran 18 November 1990 ini berkeinginan mengelola distributor dan memperluas reseller agar berada di setiap kota.
Dainty merintis bisnisnya pada 1 November 2013 silam. Inspirasinya dimulai ketika alumni jurusan Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran ini bingung mencari suvenir untuk sahabatnya yang hendak lulus kuliah.
"Saya dan teman-teman satu genk mempunyai komitmen ketika lulus wisuda mau tuker kado yang anti mainstream. Sayangnya sesudah keluar masuk toko suvenir untuk mencari kado buat wisudaan, saya nggak menemukan boneka atau barang apa pun yang memberi ciri khas tertentu. Semua suvenir yang saya temui pasti suvenir wisuda global, memakai baju toga dengan baju hitam," papar Dainty seperti dikutip dari Majalahpeluang, edisi online 20 Juni 2018.
Modal awalnya Rp5 juta berasal dari gaji terakhir Dainty saat bekerja di salah satu bank swasta pada Agustus 2013. Selama September-Oktober, dia menyusun sistem kerja usahanya, baru awal November 2013 dia meluncurkan produk pertamanya.
Produksi pertama 200 buah boneka. Mulanya dengan cara dimasukkan ke konveksi boneka yang sudah ada. Ternyata sambutan pasar pada awal ia menjalankan bisnis, terbilang lumayan. Dia meraih omzet Rp11 juta selama satu minggu berjualan di wisudaan Unpad.
Kampanye Pelestarian Beruang
Mengapa memilih boneka beruang Teddy? Menurut dia boneka ini ikon yang tidak pernah lekang oleh waktu. Hal itu berbeda dengan Marsya dan Pokemon, ada masa tenarnya. Mulai dari neneknya, ibunya, keponakannya menyukai Beruang Teddy. Boneka ini tidak saja disukai cewek, tetapi juga cowok.
Sepengetahuan dia, setiap negara mempunyai mengadopsi Teddy Bear namun mengkreasikannya sendiri sesuai budaya mereka. Kalau Belanda, merancang beruang Teddy-nya tidak ada bulu dan cenderung berbadan kurus dan tinggi. Dainty merancang boneka Teddy-nya diilhami beruang madu Sumatera , spesies asli Indonesia. Begitu juga desainnya.
"Mayoritas Teddy Bear yang diciptakan oleh drBear adalah boneka beruang yang berwarna coklat, coklat muda, tua, hitam, jarang ada yang putih atau warna-warna lainnya. Mempunyai mulut yang moncong seperti beruang madu aslinya tapi dibuat lebih lucu dan ramah," ungkap dia.