Persib menang terhadap Persija 3-1 dalam pertandingan di Semarang pada 1 Juli 1961. Para pemain Persib Wowo Sunaryo, Hengky Timisela, Fatah Hidayat, Him Tjing menghiasi Pikiran Rakjat 3 dan 4 Juli 1961. Dalam ulasan disebutkan Persib unggul di segala lini. Gol dicetak oleh Wowo Sunaryo menit 12 dan 20, serta Hengky Timesela menit 23. Sementara gol Persija diciptakan soleh Soetjipto.
Hasil ini membuat Persib menjadi tim yang meraih nilai nyaris sempurna, yaitu 5 kali menang dan satu kali seri dengan perolehan gol memasukan dan kemasukan 24-9. Sementara PSM berada di peringkat kedua dengan 4 kali menang dan dua kali seri dengan gol memasukan dan kemasukan 18-11.
Lima tim finalis lainnya, jauh di bawah keduanya. Berada di tempat ketiga Persija memperoleh hasil 4 kali menang dan 2 kali kalah 21-13, Persebaya 2 kali menang, 1 kali seri dan 3 kali kalah 11-17 dengan 5 poin, PSMS dan Persema masing-masing 2 kali menang dan empat poin, namun PSMS unggul selisih gol (18-19), sementara Persema (13-19). Sementara tuan rumah PSIS tidak memperoleh poin sama sekali dengan gol 10-25.
Kepulangan Persib disambut pendukungnya di sepanjang jalan yang dilalui. Di Losari misalnya, ribuan massa berbaris di tepi jalan lengkap dengan bendera, seperti dilaporkan wartawan Pikiran Rakjat Soeharmono Tjitro Soewarno.
Rombongan pemain dan official Persib dengan ketuanya Komsaris besar R Atang Prawirasastra menggunakan beberapa mobil singgah di Cirebon untuk mendapatkan jamuan dari Residen Cirebon Affandi Wiradiputra dan Wali Kota Cirebon Prabowo. Rombongan juga diminta singgah di kediaman Bupati Sumedang Tb Mochamad Chalil.
Sambutan lebih meriah ketika rombongan memasuki Ujungberung di mana pemain Persib disambut oleh barisan kehormatan sepanjang kira-kira 100 meter, terdiri dari OPR pemain sepak bola setempat berumur 10-15 tahun.
Sambutan terhadap Persib nyaris serupa dengan sambutan terhadap kedatangan Bung Karno dan tamu negara. Sambutan ini membuktikan Persib pada 1961 bukan lagi milik warga Bandung tetapi simbol dari Jawa Barat. Ini merupakan fenomena menarik sejarah Persib bila dikaitkan dengan supporternya.
Akhirnya di Kota Bandung, Persib diterima oleh Wali Kota Bandung Priatna Kusumah dan Pangdam Siliwangi Ibrahim Adjie dengan upacara meriah yang dihadiri oleh ribuan orang di kantornya. Dalam sambutannya Ibrahim Adjie menyebut,"Kemenangan Persib adalah kemenangan Jabar."
Rachman Sainan, salah seorang anggota DPRD Jawa Barat, juga seniman melukiskan animo kemenangan itu dalam Kidung Persib ciptaannya yang dimuat di Pikiran Rakjat edisi 4 Juli 1961.
Bandung pinuh madu restu/Bingahna kawanti-wanti/Da njata Persib digdjaja/Teu kalis ku dinjenjeri/Teu suda ku dikakaja/Jakti gumati ngajomi.
Ini merupakan kidung yang kedua yang dibuat Sainan untuk Persib, setelah menjadi juara dua pada 1958/1959 di bawah PSM Makassar. Pada waktu itu PSM menjadi juara dengan 6 kali menang dari 6 pertandingan dengan hasil sempurna. Sementara Persib di posisi kedua dengan delapan poin dari empat kali menang dan dua kali kalah.