Bandung adalah lautan penyanyi, kelompok musik dan band indie, di antaranya duo. Saya menelusuri sebagian di antara mereka. Ada duo yang menarik perhatian saya, yaitu “Teman Sebangku”, yang terdiri dari Dolly Doly Azan Azhary Harahap sebagai gitaris dengan vokalnya Sarita Rahmi Listy. Dalam riset menelusuri Pikiran Rakyat sepanjang 2014 dan 2015 nama Duo Teman Sebangku ini kerap muncul di berbagai event, baik di kafe maupun ruang terbuka. Saya memilih duo ini sebagai contoh untuk jenis duo dalam rangkaian tulisan saya tentang 'Bandung Kota Musik', betapa kreatif musisi Indie dari Kota Bandung.
Duo Teman Sebangku ini terbentuk pada tahun 2010. Pertemuan keduanya berawal dari hobi mereka membuat instrumen. Lalu datanglah seorang teman dan memperkenalkan keduanya. Akhirnya bertemulah keduanya di sebuah kafe milik Rico personil band Mocca. Hingga akhirnya Rico berperan sebagai produser pada mini album perdana Teman Sebangku.
Sarita Rahmi berprofesi sebagai guru Taman Kanak-kanak, guru Bahasa Inggris di SMIPA (kependekan dari Rumah Belajar Semi Palar) dan pernah menjadi vokal dari Mr. Bean and The Teddy Bear (berdiri pada 2008). Sementara Dolly berlatar belakang fotografer. Keduanya datang dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi dan berusia antara 25-30 tahun (tidak ada sumber yang saya temukan tentang biografi lengkap mereka, kecuali pada 2011 usia Sarita 23 tahun).
Genre musik Teman Sebangku dapat digolongkan folk akustik atau pop balada. Kalau saya dengarkan lagu-lagunya satu 'golongan' dengan lagu Franky and Jane. Dua album ditelurkan duet ini antara lain mini album Menari Bersama (2011) dan Hutan Dalam Kepala (rilis Juni 2016) yang berisi delapan trek. Suara Sarita begitu merdu dan renyah. Salah satu lagu duo ini yang membuat saya tersentuh bertajuk 'Perempuan Pagi' di antaranya, judulnya saja sudah puitis.
Lirik lagu 'Perempuan Pagi' diciptakan mereka berdua, sederhana, tetapi tidak klise seperti lagu pop kebanyakan, dibawakan ceria. Lagu itu mengalir seperti puisi yang dinyanyikan memberikan semangat optimis walaupun si perempuan yang dikisahkan dalam lagu itu menghadapi masalah hidup yang berat. Menggambarkan sosok teguh dan kuatnya seorang perempuan. Saya menangkap pesannya ketika semua belum bersiap untuk bertempur, perempuan menjadi pendobrak sekalipun ia terluka.
Berderap jejaknya mengiringi suara alam/ terempas asanya tuk mengalahkan zaman/bergelut bimbangnya mencoba untuk melupakan/luka… Bagian ini menceritakan situasi dihadapi seorang perempuan yang teraniaya (entah oleh apa). Pada bagian lain (reff) liriknya memperlihatkan keteguhan perempuan: Dibiarkannya peluh menjadi kawan/temani langkahnya melupakan pilu/berlari mengejar hari mencari arah/temukan peraduan untuk labuhkan/harap dan mimpi/. Bagian reff-nya kekuatan Sarita dengan tempo cepat mengeja satu kata.
Kemudian pada bait lain seperti puisi lagu ini bercerita lebih dalam tentang karakter si perempuan:Terkadang ia gelisah kala hari terlelap/bertanya-tanya tentang esok tak kunjung tiba/Akankah kembali mongering air matanya/ dan kembali bersiap menyambut pagi/ Tara..ta..ta..ta…Lirik berikutnya yang menghentak: Ia Perempuan Pagi Sang Penyambut Surya/Menyapa Hari dengan getir dalam Senyum/Ia Perempuan Pagi menantang fajar tiba/Saat embun belum menapaki lantai bumi/
Lagu ini nafasnya sudah feminis. Sarita menyelipkan tepukan di sela lagu ini dalam penampilannya.
'Berhenti Sejenak' adalah lagu puitis lainnya: mari berhenti sejenak/menatap matahari di pagi hari, mencium aroma bunga matahari/tertawa seperti gadis cilik/duduk di bangku taman/menyeduh secangkir kopi/dengarkan alunan semilir angin/lalu berdansalah di kala senja. Sederhana tentang menjalani hidup tanpa harus stres. Bisa juga tentang aktivitas di luar ruangan. Begitu intepretasi saya. Tentu berapa lagu menarik lainnya seperti: 'Alir dan Arah', 'Semesta', 'Menari', hingga lagu berbahasa Inggris: 'Sing About You'.
Mungkin latar belakang sebagai Guru Taman Kanak-kanak membuat Sarita mampu menciptakan lagu 'Menari': Menari aku menari di awan tinggi/ bernyanyi ku bernyanyi tentang isi hati/lepaskan semua rasa yang ada/tak ingin lagi menangis/kuingin tertawa/biarkan sayapku mengepak gemulai/melayang-layang sentuh pelangi/