Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

[Review] Regression: Ketika Pemuja Setan Menakutkan Sebuah Negeri

Diperbarui: 30 Mei 2016   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film Regression (kredit foto http://riausky.com/assets/berita/original/60750537738-regression.jpg?w=480)

Detektif Bruce Kenner (Ehan Hawk) pelan-pelan menelusuri jalan di kota kecil Minnesota pada malam yang temaram dengan mobilnya pada Oktober 1990. Matanya begitu awas mengamati lampu toko, orang yang lalu lalang di jalan, berdiri melihatnya mengemudi, khawatir kalau-kalau dia justru diamati. Detektif polisi itu sedang menangani sebuah kasus seorang remaja bernama Angela(Emma Watson) yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh ayahnya sendiri John Gray (David Dencik).

Sang ayah tidak mengingat kejadian itu. Bruce kemudian dibantu oleh seorang psikolog Prof. Kenneth Raines (David Thewlis) yang memperkenalkan metode regresi, di antaranya menggunakan pendulum dan poligraf untuk memeriksa cerita tersangka dengan cara hipnotis agar John mengingat kejadian di masa lalu. Pengembangan penyelidikan membuat kasus ini mengungkapkan bahwa Angela kemungkinan diperkosa oleh familinya sendiri George Nesbitt (Aaoron Ashmore) dan terkait dengan sebuah sekte pemuja setan. Angela diceritakan minta perlindungan gereja setempat.

Pada waktu itu sejak 1980-an sekte pemujaan menjadi isu hangat di masyarakat Amerika, terbelah antara mereka yang percaya dan tak percaya. Bruce kemudian menemukan bahwa kemungkinan nenek dari Angela juga terlibat sekte itu. Televisi dan media massa ikut meramaikan masalah sekte pemujaan setan ini membuat kasus ini menjadi menakutkan. Laporan FBI memperkuat dugaannya. Komandannya sendiri awalnya meragukan arah penyelidikan Bruce akhirnya mempercayainya. Terutama setelah Rosa, nenek Angela (Dale Dickey) menjadi korban teror.

Akhirnya Bruce sendiri merasa terancam oleh telepon misterius, ketukan di pintu secara misterius, hingga didatangi sekelompok orang berjubah hitam dengan topeng setan, pelegalan perzinahan hingga dilibatkan dengan ritual pengorbanan bayi. Bruce bahkan merasa komunitas pemuja setan ini ingin menjadikan dirinya bagian dari mereka. Pertanyaannya apakah kasus ini demikian rumitnya melibatkan kelompok yang besar atau justru sederhana? Siapakah yang sebetulnya bersalah benar-benar di luar dugaan saya.

Adegan dalam Regression (kredit foto: http://www.elsbastards.cat/files/2015/10/bande-annonce-regression-film-2015.jpg)

Kekuatan Regression ialah pada plot film ini yang bernar-benar tidak bisa ditebak. Sang sutradara Alejandro Amenabar bisa menjadikan temaramnya malam dan lampu neon di kota menjadi unsur menakutkan. Bahkan kucing hitam, unsur menakutkan dalam film klasik ikut dilibatkan. Sutradara kelahiran 31 Maret 1972 memikat saya lewat film horor The Others(2001) yang menceritakan film hantu dari sudut pandang yang tidak biasa dan film surealis Vanilla Sky (2001). Dua-duanya juga tidak bisa ditebak. Hanya saja saja Regression bisa membuat mata mengantuk, perlu kewaspadaan tinggi untuk menyimak dialog agar bisa memahami masalah film ini.

Regression adalah film bisa digolongkan sebagai triler kriminal psikologi, bisa juga horor supra natural. Film ini melontarkan kritik bahwa media massa kerap mengaburkan sebuah kejadian kriminal bahkan menjadi teror sendiri.

Dari departemen kasting Ethan Hawke bermain apik. Begitu juga Emma Watson, pemeran Hermione dalam serial Harry Potter sepintas tampaknya hanya memberikan peran kecil, tetapi menjelang akhir cerita karakternya menguat. Karakter perempuan remaja yang mood-nya berubah-rubah menjadi karakter paling menarik dalam film ini.

Adegan dalam Regression (kredit foto uk.filmtrailer.com)

Judul Film : Regression

Sutradara : Alejandro Amenabar

Bintang : Ethan Hawk, Davie Thewlis, Emma Watson, Lothaire Buletheau

Rated : ***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline