Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Ma Petite Histoire (9) Catatan Harian 21 Mei 2002

Diperbarui: 20 Mei 2016   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa sebenarnya yang harus kukejar?

Sebuah rumah real estate, lengkap dengan perabot, sistem audio visual, ruang pribadi denagn komputer generasi terbaru dan perpustakaan CD Room? Serta sebuah sedan di garasi

Lalu ditemani istri cantik, seorang model dan selebrtis?

Atau

Sebuah rumah di surga, di mana sungai jernih yang mengalir di bawah lantai, sungai yang airnya berasa seperti arak manis. Pohon buah-buahan di sekitar rumah, serta ditemani bidadari jelita, yang belum pernah disentuh laki-laki?

Manakah yang mimpi? Saat ini? Atau saat saya dibangunkan malaikat di Alam Barzah, seperti dalam film Vanilla Sky: Open Your Eyes!

Wacana Satu

Ludwig Feurbach , filsuf Jerman dua abad lalu barangkali akan mencibir puisi saya. Dia bilang ketika saya membicarakan realitas ketuhanan, sebetulnya saya membicarakan diri saya sendiri. Tuhan itu digambarkan sebetulnya secara antropologis. Penghukum, Sang Suci, Sang Adil, yang sebetulnya adalah hakikat manusia. Apalagi Marx, dia akan lebih mengejek: Saya bermimpi akan surga, karena tidak bisa menerima kenyataan pahit di dunia.

Baca Bab Pertama buku karya Donny Gahral Adian Arus Pemikiran Kontemporer. Mengapa manusia menjadi atheis? Bagi saya, Marx dan Feurbach logis sampai batas tertentu. Tetapi mereka tidak akan bisa menjawab bahwa pada masyarakat egaliter seperti suku-suku primitif, yang tidak mengenal strata, kecuali pembagian kerja, yang hidup bahagia, tetap menciptakan surga. Kehidupan di dunia sana? Apa penjelasan tentang itu? Pada masyarakat yang mapan? Golongan mapan tetap juga mencari spritualitas. Apa jawaban mereka?

Nietszche boleh saja bilang manusia menciptakan Tuhan untuk menutupi kegagalannya? Untuk menutupi kelemahannya? Untuk membatasi hasrat seksualitasnya? Melemahkan hakikat kemanusiannya sendiri? Untuk itu Tuhan harus dibunuh? Namun Nietsche hanya melihat pencarian Tuhan pada masyarakat Eropa? Bagaimana di Kepulauan Pasifik? Lalu darimanakah ruh? Lalu darimanakah kehidupan?

Wacana Dua

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline