Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

All Overage Final di X Factor Indonesia 2015 Desy Natalia dan Angela July? Analisis Gala Show ke-Enam, 24 Juli 2015

Diperbarui: 25 Juli 2015   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penampilan Desy Natalia membawakan lagu Queen berjudul  “Somebody to Love” dalam Gala Show ke 6  X Factor Indonesia (Season 2)  24 Juli 2015  membuktikan bahwa peserta sl Lombok ini kandidat finalis kuat. Tak dipungkiri bahwa lagu yang diciptakan Freddy Mercury ini tidak bisa dibawakan sembarangan penyanyi. Terutama pada bagian yang temponya cepat.

Everyday (everyday) I try and I try and I try/But everybody wants to put me down/They say I'm going crazy/They say I got a lot of water in my brain/Ah, got no common sense/I got nobody left to believe in..

Mendengarkan Desy menyanyikan lagu itu memperkuat keyakinan saya bawa X Factor Indonesia 2015 sudah menemukan “Whitney Houston Indonesia” .  Lagu ini dibawakan dengan sempurna, tempo cepat, naik dan turun terkontrol baik sejak opening hingga closing.  Wajah sang mentor Ahmad Dhani terlihat begitu puas, eksperimennya untuk mem”push” Desy dengan lagu pilihannya sekali lagi berhasil.  Sekali lagi seperti saya tulis sebelumnya, menyaksikan Desy mendekati sebuah konser musik berkualitas internasional.

 

 

Bukan hanya pada Desy Natalia, penampilan Angela July juga memukau. Penyanyi yang kerap menggunakan harpa ini memukau dengan lagu “Lay Me Down” dari Sam Smith yang sekilas datar tetapi punya kesulitan tinggi. Dhani tepat memilihkan lagu ini karena Angela bisa mempertontonkan kemampuan olah "head voice"-nya dengan baik terutama pada bagian:
 
You told me not to cry when you were gone/But the feeling’s overwhelming/ they're much too strong/Can I lay by your side, next to you, you and make sure/ you’re alrightI’ll take care of you/And I don’t want to be here if I can’t be with you tonight

Kehilangan Sule Wijaya pada season sebelumnya membuat Dhani semakin cermat mengasah kemampuan muridnya.  Sekali lagi referensi lagu yang luas dan modal management Republik Cinta-nya yang banyak "melahirkan" penyanyi, tentunya juga pengalaman sebagai musisi sejak  Dewa Band  membuatnya mampu memaksimalkan anak asuhnya.  Kalau saja segmen Sule Wijaya memang tidak terbatas, serta kebanyakan penonton dari kalangan menengah ke bawah , rocker ini masih berada di posisi 8 besar.  

 

Rontoknya Jago-jago Kategori Girl

Surprise bahwa peserta kategori Girl yang pada awalnya digadang-gadang menjadi kandidat finalis bahkan memenangkan kompetisi ini justru rontok secara mengenaskan. Pada Gala Show ke 4 Riska Wulandari keluar setelah  kalah save me song dengan Sule Wijaya. Keluarnya Riska sebenarnya sudah saya perkirakan setelah performanya meningkat  dalam dua-tiga gala show, tetapi kemudian sang mentor salah memilihkan lagu  membuat dara asal Makasar ini stagnan. Namun saya kira ada faktor lain karena puya pengalaman sebagai  juara tiga lomba bintang radio  seharusnya Riska tidak keluar pada Gala Show ke 4 (10 besar).   

Kemudian pada save song 24 Juli 2015  giliran Ismi Riza beradu dengan rekannya sesama kategori Girl, Ajeng Astiani.  Keduanya berada pada posisi terbawah. Padahal keduanya tampil baik. Ismi Riza membawakan lagu “The Last Time” dari Taylor Swift  dan Ajeng (yang punya pengalaman dari Mamamia) membawakan lagu "Andai Aku Bisa" yang dipopulerkan Chrisye dengan cara yang berbeda.  Afghan kali ini pas memilihkan lagu buat keduanya dengan karakter mereka, tetapi mengapa keduanya menjadi posisi terbawah? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline