Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Review “Jurassic World”: Kisah Taman Dinosaurus Tidak Rasa Baru

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Sebagai penggemar fiksi ilmiah, Jurassic Park adalah terbosan : menghidupkan dinosaurus yang sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu melalui rekayasa genetika. Film yang dirilis 1993 ini bercerita bagaimana sebuah taman hiburan berisi dinosaurus baik jenis herbivora dan carnivora dikonsep aman berubah menjadi bencana : karena alam mencari jalannya sendiri. Dinosaurus jenis carnivora memporakporandakan taman yang di sebuah pulau itu dan memakna korban jiwa. Keserakahan manusia memperparah bencana. Sukses di pasar Jurassic Park dibuat sekuelnya dua kali.

 

Jurrasic World adalah Jurassic Park mencoba menawarkan rasa baru, tetapi sebetulnya konsep ceritanya sebangun. Ceritanya dua puluh dua tahun setelah “peristiwa Jurassic Park”, Isla Nublar kembali menjadi taman dengan tema dinosaurus. Manajemen keamanan lebih rapi dan lebih ketat serta atraksi hiburan begitu menakjubkan. Penonton diajak berimajinasasi menyelami bagaimana taman ini dibuat, seperti memasuki taman safari plus taman impian nuansa dinosaurus, misalnya ada wahana memberikan makan dinosaurus yang hidup dalam lautan dengan ikan mengingatkan pada atraksi lumba-lumba dan sea world atau berkeliling dengan mobil menyaksikan dinosaurus herbivora di padang rumput seperti taman safari, hingga pemberian makan tyranosaurus.

 

Cerita bergulir, kapitalisme tidak pernah puas. Taman Jurassic yang digagas John Hammond ini setelah 10 tahun beroperasi jumlah tpengunjung menurun. Untuk untuk memenuhi mandat perusahaan, daya tarik baru dibuat untuk kembali percikan minat pengunjung, yaitu melakukan rekayasa genetika yang dinosaurus hybrida yang dinamakan Indominus Rex. Para ilmuwan dipimpin Dr. Henry Wu salah menterjemahkan intruksi membuat dinosaurus atraktif dengan memadukan T-Rex, Raptor menambahkan unsur cumi-cumi. Yang tercipta justru bukan dinosaurus, tetapi monster yang mengerikan.

 

 

 

Di sisi lain ada remaja bernama Gray (Ty Simpkins) dan adiknya Zach (Nick Robinson) dititipkan ibunya kepada tantenya Claire (Brice Dallas Howard) yang kebetulan adalah manajer operasional taman hiburan itu. Ada tokoh lain yaitu Owen Grady (Chris Part) pawang raptor di sisi lain pulau itu. Claire meminta bantuan Owen Grady untuk memeriksa keamanan kandang yang akan jaid wahana baru, kandang Indominus Rex. Ketika blusukan Owen merasakan keganjilan hewan ini bisa mengelabui karyawan taman itu seolah kabur dengan memanjat, tetapi menerobos pagar yang menjadi renggang karena kepanikan. Dua karyawan tewas dan kaburnya hewan hibrida itu menjadi bencana karena bukan hanya buas seperti T-Rex, cerdas seperti raptor, mampu berkamuflase seperti cumi-cumi. Seperti konsep cerita Jurassic Park, Claire harus meminta bantuan Owen menyelamatkan dua keponakannya. Ada orang serakah dan punya agenda tersembunyi seperti Hoskin (Vincent D'onofrio), tentunya juga filosofi: Mereka (manusia) tidak pernah belajar tidak akan bisa mengendalikan alam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline