Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Review “ Insurgent” : Kombatan Perempuan Bernama Beatrice Prior

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14271151371435729547

[caption id="attachment_404926" align="aligncenter" width="300" caption="Adegan dalam Insurgent (kredit foto www.ew.com)"]
[/caption]

Opening scene sekuel dari trilogi Divergent ini  benar-benar  menghentak bagi saya.  Beatrice Prior (Shailene Woodley) bermimpi buruk ketika dia dituduh membunuh orang-orang disayanginya.  Dia terjaga dan mendapatkan dirinya di kawasan faksi Amity (penganut kedamaian dan warganya  menjadi petani) pagi hari.  Di sana ada Four (Theo James)  dan Peter (Milles Teller)  masih terlelap. Mereka menghindarkan diri dari kejaran pasukan penguasa kota Chicago (pasca kiamat masa depan)   Jeanine (Kate Winslet).  Tris kemudian memotong rambutnya, seolah membaptis dirinya menjadi insurgent atau pemberontak.

Pasukan  rezim dipimpin Eric (Jay Courtney) yang punya dendam kusumat pada Four dan Tris sekali pun sebetulnya mereka sama-sama berada dari faksi Dauntless (pemberani, militer) akhirnya tiba. Kontak senjata tak terhindarkan.  Peter tertangkap, tetapi four dan Tris lolos dari kejaran pasukan Eric.  Pertemuan dengan kelompok tanpa faksi dalam pelarian membawa keduanya  bertemu Evelynn (Naomi Watts ) yang tak lain ibu dari  Four. Bahkan Tris mengetahui nama Four sebetulnya Tobias Eaton dan dia terpisah  dari ayahnya Marcus.

Mereka kemudian ke faksi Candor untuk mencari sisa Dauntless yang memberontak.  Tetapi oleh Kaum Candor mereka ditahan dan akan diserahkan ke pemerinath pusat.  Mereka diadili dan disuntik serum kejujuran.  Penguasa faksi Candor, Jack Kang (Daniel Dae Kim)  mendapatkan bahwa keduanya jujur. Dia kemudian meragukan integritas Jeanine.  Pasukan pemerintah kemudian menyerang, tetapi bisa dipatahkan. Eric tewas.  Jack  Kang mengetahui siapa benar dan siapa yang salah.

Bersamaan dengan meluasnya pemberontakan, Jeanine berkeinginan menemukan divergent yang bisa membuka sebuah kotak yang berisi pesan dari para pendiri kota ketika lima faksi tidak bsia dikendalikan.  Dia menemukan fakta bahwa hanya Tris yang 100% divergent.  Kotak itu disembunyikan oleh keluarga Tris.  Apa yang ada dalam kotak itu adalah ending dari film ini.

Seperti halnya Divergent, hampir tokoh-tokoh utama  perempuan di sini bukan perempuan yang diselematkan laki-laki. Beatrice Prior sekalipun dia mencintai Four,  diselamatkan beberapa kali, tetapi ketika bersikap  dia mandiri. Beberapa  adegan, ketika dia meninggalkan Four di tempat kaum tak berfaksi dan seorang diri  ke Erudite (Faksi intelektual), di antaranya. Pertemuan dengan ruh ibunya yang menyebutkan : Tris kau harus kuat. Tris menjawab: Saya berusaha Bu!  Menjadikannya manusiawi. Dia memang berapa kali diselamatkan Four, tetapi Tris tidak meminta diselamatkan. Tris adalah kombatan perempuan karena pilihan dan keyakinannya.

Evelynn pimpinan non faksi digambarkan begitu gigih meyakinkan anaknya dan Tris agar melawan. “Kota boleh dikelilingi dinding, tetapi tidak harus penjara!”  ucapnya.  Christina kawan Tris walau kehilangan Will kekasihnya dalam kontak senjata dengan Tris mendukung sahabatnya: Right is Right, wrong is wrong. Tokoh perempuan lain Johana (Octavia Spencer) pimpinan Amity digambarkan bijaksana. Dia begitu tenang militer yang datang ke wilayahnya.  Sementara  Jeanine tokoh antagonis,  digambarkan bertangan besi dan kerap mengabaikan penasehat prianya.

Tokoh laki-laki sebagian digambarkan rapuh.  Misalnya Caleb adik Tris (ansel Egort) digambarkan  berkarakter rapuh.  Markus ayah Four adalah peragu.   Four atau Tobias pria yang punya sikap kesetaraan gender dan menghargai apa pun langkah yang diambilnya.  Tokoh pria lainnya Jack Kang mempunyai bijak dan adil tidak membedakan laki-laki perempuan.

Baik Divergent maupun Insurgent diangkat dari novel karya Veroncia Roth yang perempuan dan merupakan trilogi seperti halnya trilogi  The Hunger Games bukan bercerita tentang perempuan-perempuan yang minta diselamatkan laki-laki. Baik Divergent maupun Insurgent adalah film feminis, karena mengakui bahwa faksi membentuk bagaimana orang bertindak, seperti peran gender di dunia nyata.

Ideologi lain dari Divergent mau pun Insurgent adalah anti rezim otoriter. Siaran video merekam pidato  Jeanine bahwa Kaum Divergent adalah kaum primitif dan berbahaya  mengingatkan pada sejarah tenatng kehadiran pengausa lalim yang menebas siapa pun yang berbeda pendapat.

Secara sinematografi  Insurgent dalam beberapa adegan  sebangun dengan Inception terutama adegan simulasi era futuristik, tetap membuat saya harus mengatakan: wow!  Adegan  laga digarap apik, tidak berlebihan dan manusiawi.

Keseluruhan ketika saya harus memilih apa yang ditonton pada Minggu 22  Maret 2015 antara Insurgent dan Cinderella.  Saya secara sadar memilih Insurgent. I Love Beatrice Prior dan I Love Katniss (The Hunger Games) too!

Judul  Film           :  Insurgent

Sutradara            :  Neil Burger

Bintang                 :  Shailene Woodley, Theo James, Kate Winslet, Jai Courtney

Rated                    :  ***

Irvan Sjafari

Artikel terkait

http://hiburan.kompasiana.com/film/2014/03/24/review-divergent-jika-dunia-masa-depan-dibagi-faksi-faksi--641351.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline