JAKARTA – Menjadi orang sukses merupakan impian setiap orang. Namun terkadang keterbatasan ekonomi menjadi penghambat untuk mewujudkan impian tersebut. Salah satunya adalah terhentinya pendidikan seseorang baik dibangku sekolah maupun dunia perkuliahan. Saat ini banyak sekali mahasiswa yang menjadi pengemudi ojek online demi mendapatkan penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan mereka.
Raenaldy Warto atau kerap disapa Warto, salah satu mahasiswa UPN “Veteran” Jakarta yang berkuliah dan menyambi menjadi pengemudi ojek online sejak 2016 lalu. Ia memutuskan menjadi seorang pengemudi ojek online karena tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya. Kebutuhan Warto pada saat kuliah membuat ia berpikir untuk dapat memenuhinya secara mandiri tanpa harus meminta kepada kedua orangtuanya lagi.
“Karena merasa udah besar, punya tanggung jawab sendiri ditambah punya adik masih kecil dua, jadi gak enak kalau minta sama orang tua,” ujar Warto saat ditemui di kampus UPN “Veteran” Jakarta, Rabu (20/02/2019).
Agar tidak mengganggu waktu kuliah, Warto harus pintar mengatur waktu antara jadwal kuliah dan menjadi pengemudi ojek online.
“Ngambil penumpangnya gak ditentuin sih, cuma sehari wajib narik biar dapet uang. Kalau masuk siang nariknya pagi, kalau masuk pagi nariknya siang,” ungkap Warto.
Ia mengaku, penghasilan dari menyambi menjadi pengemudi ojek online sangat membantu akan kebutuhannya. Meskipun ia merasa penghasilannya tidak pasti setiap harinya, namun ia mengusahakan untuk memberikan sebagian pendapatnya untuk orangtuanya.
Hal tersebut juga dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang memiliki profesi menjadi pengemudi ojek online. Hanif Hesya Ghifari atau biasa disapa Hanif mengaku banyak sekali manfaat yang ia rasakan saat kuliah dan menjadi pengemudi ojek online sekaligus. Hanif mengaku bisa mendapat penghasilan tambahan untuk kebutuhannya dan keluarganya, meskipun penghasilannya saat ini tidak sebanyak tahun 2016 lalu saat ia pertama kali mendaftar menjadi pengemudi ojek online.
“Kalau untuk nyambi sih lumayan, walaupun dapetnya gak sebanyak dulu, mungkin karena udah banyak ojek online sekarang,” ujar Hanif mahasiswa ilmu komunikasi UPN “Veteran” Jakarta angkatan 2015, (Kamis, 7 Maret 2019).
Namun tidak semua hal tersebut membawa hal positif, salah satu pengemudi ojek online bernama Ryan Rafif Rabani atau Ryan mengaku pernah terlambat masuk kelas pada saat kuliah karena sedang membawa penumpang dan terjebak macetnya Jakarta. Ryan juga mengaku pernah bolos kuliah karena ingin mencari uang lebih dengan mencari penumpang seharian saat itu.
“Pernah telat datang kelas karena kena macet, pernah bolos karena lagi seru narik dan banyak penumpang di hari itu. Tapi pernah juga seharian muter-muter gak dapet penumpang sama sekali malah keluar bensin dan uang buat muter-muter. Ada positif negatifnya sih jadi pengemudi ojek online gini,” ujar Ryan saat diwawancarai, (Kamis, 7 Maret 2019).
Bagi mereka, kuliah dan menyambi menjadi seorang pengemudi ojek online bukan lah pekerjaan yang memalukan. Justru mereka memiliki rasa bangga dengan dirinya sendiri, dimana mereka mampu menghasilkan uang dan memberikan sebagian penghasilan mereka kepada orangtuanya. Mereka beranggapan apapun pekerjaan yang mereka kerjakan itu halal, tidak perlu ragu untuk dilakukan dan tidak perlu dipermasalahkan.