Lihat ke Halaman Asli

Nasehat Pesilat Ketika Anaknya Hendak Belajar Silat Pada Orang Lain

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada banyak sekali pertanyaan dan rasa keengganan yang sangat menganggu di kepalaku ketika aku berniat untuk mempelajari seni beladiri pencak silat tradisional. Karena konon, menurut kabar burung beo milik pak RT, silat tradisional itu banyak mantra2, isian, bid'ah dan khurofat yang benar-benar membuatku jengah. Di tengah kebingunganku itu, kakekku sebagai sosok yang tidak pernah mau mengajariku silatnya terus saja menasihatiku. Bahwa aku juga harus bersikap adil dalam menilai dan lebih dalam , jangan hanya melihat kulitnya saja.

Nasihat yang kuterima dari kakekku ternyata mirip sekali dengan sebuah artikel yang kubaca dari sahabatsilat.com yang menambah semangatku untuk tau dan ikut mempelajari beladiri leluhur kita ini "silat". Tulisan ini adalah dari seorang Sahabat Silat yang bernama Iwan Setiawa

Nak, jika engkau hendak berguru silat pada seseorang hendaknya kau cam ini ;

Jika kau telah hendak datang kepadanya.

Berarti setidaknya kau telah mempercayainya, jagalah kepercayaan itu

Jika kau telah sampai tempatnya

Berarti kau sudah telah ada niat untuk belajar

Maka rendahkanlah dirimu di hadapannya karena kau datang untuk menjadi muridnya

Jika pada waktunya sampai kau belajar dan menerima pelajarannya

Namun kau pernah tahu dan lihat, anggaplah itu latihan mengingat apa yang telah kau ingat. Jangan menganggap dirimu telah hebat, tetaplah hormat padanya

Jika belum, janganlah kau anggap remeh, karena kadang hal remeh dapat mencelakakan seperti halnya kebocoran kecil pada kapal besar

Tetaplah jujur pada dirimu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline