Lihat ke Halaman Asli

Nafian Faiz

Membangun Komunitas

Membumikan Program Inletku Bersih

Diperbarui: 13 Oktober 2022   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung) Ke ke 24 pada tanggal 8 Oktober 2022 di hadapan ribuan anggota P3UW Lampung dan segenap hadirin tamu undangan lainnya, Ketua P3UW Lampung, Suratman mencanangkan dua program, yakni : 'Sentralisasi Investasi 1000 dan Sterilisasi Saluran Pasok'.

Pada pada tulisan ini, saya mencoba membahas lebih jauh tentang program sterilisasi inlet yang mana pada saat momen HUT P3UW Lampung kemeren itu, Ketua P3UW Lampung, Suratman menyebutnya dengan program 'INLETKU BERSIH'.

Inlet adalah penyebutan yang sudah umum bagi masyarakat Dipasena, Rawajitu Timur, terhadap saluran pasok, yakni berupa hamparan ratusan kilo meter kanal-kanal buatan sebagai tempat mengalirkan air bersih dan berkwalitas dari laut untuk kebutuhan budidaya udang para petambak Dipasena.

Saluran inlet dalam pembuatannya dirancang bebas aktivitas manusia, baik itu menjaring, menjala, memancing dan lain sebagainya, semua biota hidup pada salurana kanal tersebut harus bebas, tidak boleh diganggu, terlebih dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dengan alasan apapun. 

Sebab faktor utama Keberhasilan dan kegagalan budiaya udang tergantung betul dengan kondisi perairan saluran inlet ini. 

Masalah menjaga inletku bersih ini bukanlah perkara baru, pada zaman dulu kala sudah menjadi hukum bersama "Haram" beraktivitas di inlet, tapi sejak era kemandirian petambak Dipasena, saat tidak ada lagi sistem kemitraan Inti Plasma, inlet mulai dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentingan pribadi dan keluarganya tanpa memikirkan kerugian seluruh masyarakat Dipasena yang menggantungkan kehidupan dari hasil budidaya udang.

Selama ini bukan tidak ada aturan, bukan tidak ada tindakan, bukan tidak ada sangsi dan hukuman, bukan berarti juga tidak ada pendekatan, semua sudah pernah dilakukan, tapi faktanya sampai sekarang masih saja orang yang mencari kehidupan di saluran inlet, dengan segala alasan pembenarannya. 

Sudah seharusnya faktor-faktor kegagalan dalam penanganan selama ini harusnya menjadi bahan kajian dan evaluasi.

Kegagalan mewujudkan program Inletku Bersih, berarti pertanda kegagalan rencana merevitalisasi pertambakan secara mandiri dengan menggunakan dana investasi 1000. sebab program swadaya investasi 1000 tergantung betul dengan hasil produksi.

Karena itu segenap pengurus P3UW Lampung harus mulai fokus dan serius dalam menyusun konsep program tindak lanjut dari pencanangan Inletku Bersih, ini tidak bisa hanya dilakukan secara sporadis dan sektoral, tapi harus secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak dan elemen masyarakat, baik dari pemerintahan kampung, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, pendakwah, pendidik, pelaku usaha juga para pemodal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline