Lihat ke Halaman Asli

Reorientasi Seni Rupa Budaya Bangsa

Diperbarui: 26 Oktober 2020   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : plickr.com

Apa sih gunanya belajar Seni Rupa? Pertanyaan itu sering saya dengar. tidak hanya siswa, rekan-rekan guru pun sering bertanya begitu, lebih tepatnya ngeremehin, busyet dah!

Saya akui, sebenarnya saya pun merasa "tergelincir" ketika kuliah di jurusan Seni Rupa. Pilihan utama saya waktu itu Bahasa Inggris. Namun, nasib berkata lain. Saya diterima dijurusan Seni Rupa yang masih satu Departemen dengan jurusan Bahasa Inggris. Biasa disebut Departemen "SS" (Sastra & Seni).

Dengan berat hati, akhirnya saya jalani masuk ke jurusan itu. Memang, firman Allah SWT selalu benar, "Apa yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah, begitu pun sebaliknya"

Alhamdulillah sampai saat itu, saya punya penghasilan dari Seni Rupa (penghasilan tambahan), selain tentunya gaji tetap sebagai guru PNS. Karena jasa Seni Rupa itulah, saya merasa berutang budi untuk meluruskan persepsi masyarakat yang selama ini cendrung "meremehkan" pelajaran seni budaya.  

Memang saya akui guru Seni Rupa penampilannya sedikit nyeleneh atau boleh dikatakan "nyentrik" ala seniman. Boleh jadi dari penampilan itulah masyarakat menilai sosok guru seni budaya tanpa pernah melihat hasil kreativitasnya. 

Persepsi miring terhadap Seni Rupa, sebenarnya menurut saya, adalah salah satu dosa dari pendekatan struktural yang diadopsi habis-habisan dalam pembelajaran Seni Rupa tempo dulu.

Produk dari pendekatan tersebut adalah manusia-manusia hanya pandai mengutak-atik seni, menemukan rumusan seni, dan mencari-cari kesalahan Seni Rupa yang dilakukan orang lain. Ironisnya, tidak hanya siswa, banyak guru tak mengenal Seni Rupa yang merupakan peninggalan luhur nenek moyang kita.

Pengajaran Seni Rupa ditujukan agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep dan pentingnya seni Rupa, menampilkan sikap apresiatif dan kreativitas melalui Seni Rupa, serta menampilkan peran serta dalam Seni Rupa dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Mata pelajaran Seni Rupa ini diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik dalam bentuk kegiatan berekspresi (berkreasi) dan berapresiasi, (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010)

Oleh karena itu, Seni Rupa memberikan pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi dan berapresiasi. Kegiatan ini dilakukan dengan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai teknik dan media.

Ada manfaat yang dapat diambil oleh siswa dari ilmu Seni Rupa. Siswa dapat menerapkan ilmu tersebut dengan mencurahkan seluruh ide dan
pikiran dengan berapresiasi dan berkreasi menghasilkan sebuah karya Seni Rupa. Hasil karya peserta didik dapat memperkaya khazanah karya
Seni Rupa budaya bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline