Lemah gemulai meliuk lentur, bak sapuan kuas di atas kanvas dengan warna-warni hormonis, membentuk sebuah komposisi kehidupan.
Sarot matanya tajam bagai elang, melirik ke kanan dan ke kiri, jari lentik bergerak lincah menggoreskan garis-garis keseimbangan.
Gerak tari yang dinamis, disertai iringan rancak gamelan klasik, warna-warna primer, merah, kuning, biru membentuk kesatuan.
Pinggul yang bergerak kian kemari, serasi selaras bunyi gong, bagai emphasis, daya tarik mata dalam sebuah karya cipta lukisan.
Menari identik dengan komposisi kehidupan, yang tak lepas dari prinsif seni seperti, kontras, berirama, proporsi, dan keselarasan.
*Singosari, 26 Mei 2020*
@jbarathan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H